kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

April, Batas Waktu Akuisisi Elnusa


Rabu, 24 Februari 2010 / 08:58 WIB
April, Batas Waktu Akuisisi Elnusa


Reporter: Yuwono Triatmodjo, Dyah Megasari | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) masih berupaya merampungkan proses pembelian 37,15% saham PT Elnusa Tbk (ELSA). Meski sudah meneken perjanjian jual-beli saham dengan PT Tridaya Esta sebagai pemilik perusahaan jasa hulu minyak dan gas bumi ini, transaksi tersebut belum tentu berjalan mulus. Maklum, BIPI harus memenuhi berbagai syarat dan persetujuan.

Direktur Utama BIPI Arifin Wiguna mengatakan, pihaknya akan menyelesaikan semua hal yang terkait dengan akuisisi Elnusa bersama-sama dengan Tridaya. Bahkan, dia mengaku, BIPI sudah bertemu dengan para kreditur Tridaya. "Sejauh ini tidak ada masalah," katanya, kemarin (23/2).

Tapi, Arifin menolak memberitahukan hasil pertemuan tersebut. Alasannya, semua hal mengenai akuisisi masih dalam proses dan akan dijelaskan bila sudah ada perkembangan yang berarti.

Sekedar informasi, Tridaya memiliki utang kepada perusahaan investasi asal Singapura, PT Dharma Investment. Jaminannya adalah kepemilikan saham Elnusa. Namun, Tridaya tidak pernah mengungkapkan nilai utangnya itu. "Saya tidak bisa berkomentar," ujar kuasa hukum Tridaya, Sudiotomo Kartohadiprodjo Noorcahyo, kepada KONTAN belum lama ini.

Meski begitu, Sekretaris Perusahaan BIPI Ferdinand Dion menegaskan, pihaknya menargetkan akuisisi saham Elnusa bisa rampung bulan depan. "Namun dalam kesepakatan, masih ada perpanjangan waktu hingga akhir April untuk menuntaskan akuisisi itu," imbuhnya.

Toh, Ferdinand tidak berani menjamin akuisisi ELSA pasti terlaksana. "Karena kami baru tahap kesepakatan, bisa juga batal," ujarnya. Bila hingga akhir April nanti ada persyaratan atau persetujuan yang tidak terpenuhi, maka hajatan itu batal.

Seperti diberitakan sebelumnya, BIPI mengumumkan telah menandatangani perjanjian jual-beli atau conditional share sale and purchase agreement (CSSPA) saham Elnusa dengan Tridaya, pada 11 Februari. Harga pembeliannya Rp 330 per saham atau senilai total Rp 894,82 miliar. Kesepakatan itu tercapai beberapa jam sebelum BIPI mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, transaksi itu harus mendapat persetujuan para kreditur dan Rapat Umum Pemegang saham (RUPS) Nah, BIPI perlu berhati-hati ketika bernegosiasi dengan kreditur Tridaya. Pasalnya, Konsorsium Saratoga-Northstar pernah gagal menyelesaikan masalah gadai saham itu, yang berujung pada batalnya akuisisi ELSA.

Sementara itu Komisaris BIPI Erry Firmansyah mengatakan, pendanaan akuisisi saham ELSA kemungkinan besar berasal dari pinjaman bank atau menerbitkan obligasi. "Kalau pakai dana IPO sepertinya tidak, karena tidak ada dalam prospektus," imbuhnya, kemarin.

Pengamat pasar modal, Jordan Zulkarnaen, berpendapat, BIPI harus mengeluarkan biaya besar untuk mendapatkan pendanaan eksternal. Sebab, dia memperkirakan, peringkat atau rating BIPI saat ini adalah BB. "Kalau menerbitkan obligasi, bisa jadi kupon yang diminta investor mencapai 20%-25%," imbuhnya.

Selain itu, menurut Jordan, BIPI baru bisa menerbitkan obligasi paling cepat enam bulan lagi. Pasalnya, BIPI baru saja menjual sahamnya ke publik. Pinjaman bank juga berisiko, karena bunganya tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×