Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street rebound pada perdagangan Selasa (28/1). Indeks S&P 500 kembali bangkit dari hari terburuk hampir empat bulan, dipimpin oleh kenaikan saham Apple dan saham-saham lain yang terpukul kekhawatiran wabah virus corona di China pemicu aksi jual.
Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 186,3 poin atau 0,65% menjadi 28.722,1, S&P 500 naik 32,6 poin atau 1,01% menjadi 3.276,23, dan Nasdaq Composite menambahkan 130,37 poin atau 1,43% menjadi 9.269,68.
Baca Juga: Wall Street rebound pasca WHO meyakini China bisa atasi penyebaran virus corona
Sektor-sektor yang paling terpukul pada hari Senin rebound, dengan teknologi dan keuangan di antara pemain terbaik di sesi ini.
Membantu meredam kekhawatiran tentang pukulan ke ekonomi dari wabah virus corona adalah data yang menunjukkan kepercayaan konsumen AS melonjak ke level tertinggi lima bulan pada Januari.
Saham Apple Inc memimpin masing-masing dari tiga indeks utama, naik 2,83% menjelang hasil kuartal keempat yang diharapkan setelah pasar ditutup.
Investor akan terus mencermati pendapatan Apple di tengah kekhawatiran gangguan produksi iPhone karena virus korona menyebar di pasar utama seperti China.
Keuntungan Apple membantu mengangkat indeks teknologi S&P 1,87% sebagai sektor berkinerja terbaik, sementara saham keuangan naik 1,13% karena kenaikan yield Treasury membantu saham bank-bank besar rebound.
Baca Juga: Ini saham-saham perusahaan AS yang ambruk akibat virus corona
Asal tahu, pasar saham mulai stabil ketika kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan yakin dengan kemampuan China untuk membendung wabah virus corona, yang telah menewaskan 106 orang di negara itu.
Namun, sekretaris layanan kesehatan dan manusia AS mengatakan langkah-langkah baru sedang dipertimbangkan untuk melawan virus, termasuk pembatasan perjalanan ke China.
"Tentu saja virusnya tidak hilang, bahkan itu semakin memburuk," kata Ken Polcari, analis SlateStone Wealth LLC di Jupiter, Florida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News