kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

APOL cicil utang US$ 20 juta tahun ini


Rabu, 15 Februari 2012 / 19:17 WIB
APOL cicil utang US$ 20 juta tahun ini
ILUSTRASI. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) akan membayar utang yang akan jatuh tempo pada tahun ini sebesar US$ 20 juta. "Tahun ini kami akan membayar utang yang jatuh tempo sekitar US$20 juta," kata Andrew Hardi Hanubrata, Finance and Accounting Director Arpeni dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (15/2).

Lebih lanjut Andrew bilang pembayaran utang tersebut akan didanai dari arus kas APOL. Utang-utang tersebut terdiri dari utang obligasi dolar AS, utang modal kerja, bunga obligasi perseroan, dan utang lainnya. "Pembayaran utang memang telah dijadwalkan sesuai dengan composition plan yang telah dibuat dalam program restrukturisasi," tuturnya.

Pembayaran tersebut akan telah dilakukan dengan mencicil. APOL pun baru saja menyelesaikan proses penjadwalan kembali utang yang dengan beberapa kreditur melaui pembelian kembali utang (buyback) senilai US$ 67,9 juta. Setelah buyback tersebut, utang yang terdiri dari utang modal kerja turun dari Rp 551,3 miliar menjadi Rp 328,8 miliar, utang derivatif turun dari Rp 457,6 miliar menjadi Rp 311,9 miliar.

Kemudian, utang obligasi dan hutang yang dijamin turun dari Rp 4,071 triliun menjadi Rp 3,823 triliun. Dengan selesainya proses buyback pada 30 Juni 2012, total kewajiban APOL tersisa sekitar Rp 4,464 triliun. "Penurunan jumlah utang dapat meringankan beban kami menjalankan usaha dalam kondisi yang fluktuatif saat ini," tambah Presiden Direktur APOL Oentoro Surya.

Kesepakatan yang telah dicapai dalam proses restrukturisasi tersebut membuat beban bunga perseroan secara rata-rata turun menjadi 3% per tahun atau turun sebesar US$ 2 juta setiap tahun. "Selain itu, pembayaran angsuran pokok yang lebih rendah menyebabkan arus kas dan posisi kas kami menjadi lebih baik," jelas Oentoro.

Dia juga meramal, kinerja keuangan APOL akan semakin membaik ke depannya. Sayang, ia menolak menyebutkan target-target yang ingin dicapai. Optimisme tersebut didorong oleh prediksi membaiknya tarif angkutan curah kering (dry bulk) pada tahun ini. "Dua tahun belakangan, kondisi bisnis angkutan dry bulk sangat fluktuatif karena ketidakseimbangan supply dan demand, tahun ini mudah-mudahan membaik," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×