Reporter: Hari Widowati | Editor: Test Test
JAKARTA. Musim jatuh tempo obligasi korporasi tahun ini bakal segera tiba. Salah satu perusahaan yang tengah bersiap-siap melunasi surat utangnya adalah PT Apexindo Pratama Duta.
Menurut lembaga pemeringkat Pefindo, ada dua obligasi Apexindo yang bakal jatuh tempo pada 8 April nanti. Yaitu, Obligasi Apexindo I Tahun 2005 senilai Rp 510 miliar dan Obligasi Syariah Ijarah I Tahun 2005 Rp 240 miliar.
Jika dihitung, total nilai obligasi anak usaha PT Mitra International Resources Tbk (MIRA) ini mencapai Rp 750 miliar. Tapi, pada tahun 2008 Apexindo sempat membeli kembali sebagian surat utangnya senilai Rp 15 miliar. Dus, nilai pokok obligasi Apexindo tinggal Rp 735 miliar.
"Perusahaan berencana membayar obligasi yang jatuh tempo dengan kas internal dan pendanaan eksternal dari perbankan," tulis analis Pefindo, Ronald Hertanto dan Niken Indriarsih, dalam rilisnya, Jumat (19/2).
Berdasarkan laporan keuangan Apexindo per 30 September 2009, perusahaan memiliki dana tunai US$ 73,70 juta dan dana senilai US$ 12,63 juta yang ditempatkan di perusahaan sekuritas untuk membeli balik (buyback) sebagian obligasinya yang masih beredar di pasar.
Pefindo menyebutkan, finalisasi fasilitas pinjaman baru dari perbankan untuk Apexindo bakal tuntas paling lambat Maret 2010. Karenanya, Pefindo memberikan peringkat idA+ untuk Obligasi I Apexindo Tahun 2005 dan idA+(sy) untuk Obligasi Syariah Ijarah I Apexindo Tahun 2005 selama periode 5 Februari hingga 8 April 2010.
Sayang, hingga berita ini ditulis, KONTAN belum memperoleh konfirmasi dari manajemen Apexindo. Sebelumnya, Apexindo malah berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp 1 triliun untuk melunasi surat utang yang akan jatuh tempo. Inu Dewanto Koentjaraningrat, Direktur Keuangan MIRA, menyatakan obligasi baru itu bakal terdiri dari obligasi konvensional dan obligasi syariah. Nilainya masing-masing sebesar Rp 650 miliar dan Rp 350 miliar.
MIRA melalui Mira International Holdings (MIH) memiliki 98,14% saham Apexindo. Adapun publik masih memiliki 1,86% saham. Perusahaan jasa pengeboran migas ini memiliki 14 rigs. Enam di antaranya berada di lepas pantai dan 8 rigs di darat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News