kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Apartemen pinggir Jakarta akan tumbuh 20%-30%


Rabu, 02 Desember 2015 / 22:30 WIB
Apartemen pinggir Jakarta akan tumbuh 20%-30%


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Apartemen yang berdiri di kawasan pinggir Jakarta akan menjadi pilihan utama untuk tempat tinggal karena Ibukota sudah padat dan mahal. Para pengusaha properti memprediksi penjualan apartemen di Bodetabek akan tumbuh 20%-25% di tahun 2016 karena kondisi ekonomi yang mulai stabil akan mengerek daya beli konsumen.

Indaryanto, Direktur Keuangan PT PP Properti Tbk (PPRO) mengatakan, penjualan apartemen di pinggir Jakarta sangat laris manis karena harga yang cocok untuk orang Jakarta. Tahun depan, penjualan apartemen masih akan naik karena kebutuhan tempat tinggal masih tinggi, serta Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan mendorong permintaan apartemen.

"Kami akan membidik pertumbuhan sebesar 25% pada di tahun 2016," katanya, kepada KONTAN, Rabu (2/12). Tahun depan, anak usaha PT PP Tbk (PTPP) ini akan menjual apartemen sebanyak 1.300 unit untuk tower Barcley di Grand Kamala Lagoon Bekasi, dan menjual apartemen sebanyak 480 unit untuk dua tower di Gunung Putri Square Bogor.

Indaryanto menambahkan, harga properti akan naik setiap tahun karena terus terjadi permintaan. Misalnya, harga apartemen akan naik sekitar 15% pada tahun 2016. Saat ini, PP Properti menawarkan apartemen dengan harga Rp 400 juta untuk apartemen di Bekasi dan Rp 200 juta untuk apartemen di Bogor. Harga ini menyasar segmen kelas menengah ke bawah.

Sependapat, Bindut Dewanto, Sekretaris Korporasi PT Adhi Persada Properti menuturkan, Bodetabek sudah menjadi pilihan utama bagi konsumen yang ingin memilih tempat tinggal karena pemerintah akan membangun transportasi massal seperti light rail transit (LRT).

"Kebutuhan tempat tinggal naik tapi daya beli melambat. Kemungkinan daya beli akan naik di semester II-2016," ucap Bindut.

Perusahaan yang fokus mengembangkan apartemen ini membidik pertumbuhan sebesar 20%-30% di tahun mendatang dengan asumsi target pertumbuhan makro moderat. Bindut bilang, pihaknya akan kembali menjual apartemen Grand Dhika Bekasi dan Grand Dhika Jatiwarna, serta rencana penjualan apartemen di Grand Taman Melati Margonda.

Misalnya, Adhi Persada Properti akan meluncurkan apartemen tower kedua di Grand Dhika Bekasi berkapasitas 800 unit dengan harga Rp 400 juta per unit. Kemudian, perusahaan akan meluncurkan apartemen tower kedua di Grand Dhika Jatiwarna berkapasitas 800 unit dengan harga Rp 400 juta-Rp 500 juta per unit pada semester II-2016.

Muljadi Suganda, Sekretaris Perusahaan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) menambahkan, pihaknya sebagai properti yang fokus mengembangkan kawasan industri juga ikut berpartisipasi membangun apartemen.

KIJA mendirikan apartemen di Cikarang berkapasitas 900 unit dengan harga Rp 200 juta-Rp 300 juta. "Pembangunan apartemen ini untuk memenuhi permintaan tempat tinggal di kawasan industri," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×