kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apabila tertarik di emiten CPO, analis rekomendasikan LSIP dan AALI


Kamis, 07 Mei 2020 / 06:30 WIB
Apabila tertarik di emiten CPO, analis rekomendasikan LSIP dan AALI


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit (CPO) masih dalam tren penurunan. Berdasarkan data Bursa Malaysia Derivatives Exchange, harga CPO untuk kontrak Juli, per Selasa (6/5), ditutup di level RM 1.977 per ton atau turun 0,3%. Harga tersebut menjadi yang terendah dalam sembilan bulan terakhir.

Analis Panin Sekuritas Juan Oktavianus menjelaskan harga CPO tertekan karena lemahnya permintaan akibat Covid-19. Ini sejalan dengan banyaknya negara konsumen yang melakukan lockdown seperti India.

Baca Juga: Wah, Meski Laba Bersih LSIP Anjlok 41,09%, Analis Kompak Sematkan Rekomendasi Beli

Namun bila dibandingkan dengan tahun lalu, rerata harga CPO tahun ini dinilai masih lebih baik dan memiliki peluang recovery yang baik.

“Kita lihat harga CPO akan lebih cepat untuk recovery dibanding komoditas lainnya, didorong oleh penggunaan CPO sebagian besar untuk bahan makanan,” jelas Juan kepada Kontan.co.id, Rabu (6/5).

Meskipun dengan pertimbangan tersebut, dalam kondisi di tengah-tengah Covid-19 ini emiten perkebunan kelapa sawit tetap saja menghadapi risiko lemahnya permintaan. Dus, Juan menyarankan investor untuk memilih saham di sektor perbankan dan telekomunikasi. Terutama karena ketidakpastian yang cukup tinggi di pasar saat ini.

Namun apabila tetap ingin masuk di sektor perkebunan kelapa sawit Juan merekomendasikan AALI dan LSIP. “Dikarenakan memang neraca yang kuat dan juga dari segi operasional yang lebih kuat dibandingkan peers,” jelasnya.

Baca Juga: Harga CPO kuartal II berpotensi lebih rendah, ini strategi Astra Agro Lestari (AALI)

Pada kuartal I-2020, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mampu membukukan kinerja cemerlang. Laba bersih AALI melonjak 892% menjadi Rp 371,06 miliar. Lonjakan ini ditopang oleh pendapatan AALI yang naik 13,24% yoy menjadi Rp 4,79 triliun.

Pada tahun lalu, PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) membukukan pendapatan Rp 3,67 triliun, turun dari tahun 2018 yang membukukan Rp 4,02 triliun. Penurunan tersebut membuat laba bersih LSIP juga turun dari Rp 331,36 miliar menjadi Rp 253,9 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×