kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Apa topik penting yang layak disimak hari ini?


Kamis, 15 Agustus 2013 / 06:45 WIB
Apa topik penting yang layak disimak hari ini?
ILUSTRASI. Harga Sepeda Gunung Polygon Cascade 2 Terkini Maret 2022, Pilihan Ekonomis di Serinya


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sejumlah topik penting patut menjadi perhatian sebelum melakukan transaksi di pasar finansial. Berikut hasil rangkuman KONTAN:

- Cadangan devisa Indonesia

Cadangan devisa Indonesia kembali anjlok. Bank Indonesia (BI) mengumumkan, posisi cadangan devisa per akhir Juli 2013 sebesar US$ 92,67 miliar, atau susut US$ 5,5 miliar jika dibandingkan posisi akhir Juni 2013 yang sebesar US$ 98,1 miliar.

Merosotnya cadangan devisa ini diluar prediksi, mengingat pada awal Juli pemerintah telah mencetak surat utang valuta asing alias global bond senilai US$ 1 miliar. BI berupaya menyedot valas dari pasar lokal dengan tiga kali menggelar lelang swap valas total nilainya US$ 3,1 miliar.

- Prediksi suku bunga acuan BI

Rabu sore (14/8) Bank Indonesia (BI) resmi melaporkan turunnya jumlah cadangan devisa (cadev) negara menjadi U$ 92,671 miliar dari cadev sebelumnya yang sebesar U$ 98,095. Hal ini berarti dalam sebulan terakhir, cadev sudah terkuras sebesar U$ 5,424 dan menyiratkan lampu kuning bagi perekonomian nasional.

Tony Prasetiantono, Pengamat Ekonomi Universitas Gadjah Mada memandang dengan menipisnya cadev ini maka kenaikan suku bunga acuan (BI Rate) perlu segera dilakukan oleh bank sentral. Tony bilang BI sebaiknya segera menaikkan suku bunga setidaknya sebesar 50bps. “Saya sarankan BI rate naik, minimal jadi 7%, bahkan bisa lebih tinggi lagi. Tekanan ke cadev cukup berat,“ katanya.

Tony memandang jika BI Rate tetap 6,5% tidak memadai lagi karena inflasi yang kini terjadi bisa mencapai 8,61%. Sebelumnya ia mengkhawatirkan jika BI rate tidak naik, Dana Pihak Ketiga (DPK) di bank-bank akan merosot sehingga bank pun akan mengalami kekurangan likuiditas.“Jika BI rate tidak dinaikkan, saya khawatir dana simpanan nasabah besar bakal ditarik, sehingga bank-bank kesulitan likuiditas,“ terangnya.

- Posisi rupiah

Rupiah menguat tipis. Pasangan USD/IDR di pasar spot, Rabu (14/8), melemah 0,09% menjadi 10.297 dibanding sehari sebelumnya. Sementara, dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah Bank Indonesia (BI) menguat 0,04% menjadi 10.297.

- Posisi IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 47,3 poin atau naik 1,02% menjadi 4.699,7. Tercatat ada 148 saham naik dan 107 saham turun dan 92 saham diam tak bergerak.

Sementara itu, pada pukul 16.09 WIB, total transaksi perdagangan hari ini tercatat 4.375,98 miliar saham dengan nilai Rp 4.565,32 triliun.

- Posisi Wall Street

Wall Street mengakhiri transaksi perdagangan di zona merah tadi malam (14/8). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,5% menjadi 1.685,39. Ini merupakan level terendah sejak 29 Juli lalu.

Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,7% menjadi 15.337,66, level terendah sejak 10 Juli. Pada transaksi tadi malam, ada sekitar 5,4 miliar saham yang berpindah tangan. Angka tersebut 14% di bawah volume transaksi rata-rata tiga bulanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×