kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antrian IPO di BEI Masih Panjang, Masih Berpotensi untuk Dilirik


Rabu, 05 Oktober 2022 / 19:57 WIB
Antrian IPO di BEI Masih Panjang, Masih Berpotensi untuk Dilirik
ILUSTRASI. BEI masih bakal kedatangan pendatang baru lewat penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang akhir tahun, pasar modal masih bakal kedatangan pendatang baru lewat penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO). Salah satunya, PT Global Digital Niaga atau Blibli. 

Dalam catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga 30 September 2022, masih ada 54 perusahaan yang berada dalam antrian IPO dengan nilai penghimpunan dana sebesar Rp 19 triliun.

Sementara dalam catatan Bursa Efek Indonesia, sama dengan 27 September 2022, terdapat 35 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham. 

Chief Executive Officer Edvisor.id Praska Putrayanto menjelaskan di sisa tahun ini, tren daya serap terhadap saham IPO akan kembali pada nilai wajar yang ditawarkan pada masyarakat. 

Baca Juga: Bukalapak (BUKA) Jadi Saham Teknologi Bervaluasi Murah di LQ45, Ini Penyebabnya

Dia menilai investor punya ekspektasi akan tingkat imbal hasil atau return lebih yang tinggi dibandingkan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). 

“Selama saham yang ditawarkan potensi pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan, maka tentu saja IPO sebuah perusahaan bisa menarik bahkan oversubscribe,” jelas Praska kepada Kontan.co.id, Senin (3/10). 

Perusahaan teknologi, Blibli yang sudah mendapatkan pernyataan pencatatan dari OJK, akan segera melantai di bursa saham. 

Mengutip Bloomberg, Blibli dikabarkan sudah mulai mengukur permintaan investor untuk IPO di Jakarta melalui edukasi investor. 

Praska menilai IPO saham e-commerce seperti Blibli masih menarik dan bisa mendapatkan antusias dari investor, tetapi investor akan lebih mencermati profil laporan keuangan perusahaan. 

“Investor mungkin sudah mempelajari mengenai saham e-commerce sebelumnya, euforia saat awal untuk selanjutnya di investor jangka panjang akan mencari pertimbangan yang mendasari,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×