kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

ANTM siapkan capex Rp 3 triliun pada 2011


Kamis, 23 Desember 2010 / 15:36 WIB
ANTM siapkan capex Rp 3 triliun pada 2011


Reporter: Anna Suci Perwitasari, |

JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 3 triliun pada 2011. "Dana tersebut akan dibiayayai dari kas internal," ujar Direktur Utama ANTM Alwin S Lubis kepada KONTAN, Kamis (23/12).

Sedianya, ANTM akan menggunakan dana ini untuk membiayai beberapa proyek. Salah satunya yakni proyek Tayan yang mulai kontruksi tahun depan. Selain itu, tahun depan ANTM juga akan melaksanakan proyek SGA yang memiliki nilai proyek US$ 1 miliar, Halmahera senilai US$ 1,4 miliar, dan Mandiodo yang bernilai US$ 140 juta.

Alwin pun mengungkapkan jika tahun depan ANTM tak berniat menggelar right issue. Pendanaan melalui hajatan tersebut tidaklah terlalu mendesak karena tahun depan, ANTM belum akan mengincar tambang baru.

Terkait pembelian saham Inalum, Alwin mengatakan jika perusahaannya telah siap melaksanakan hal tersebut. "Tapi kita masih tunggu penunjukan langsung dari pemerintah," tuturnya. Pemerintah Indonesia saat ini memang tengah melakukan pembicaraan dengan pihak Jepang yang memiliki saat ini menguasai Inalum.

Selain akan mengambil saham Inalum, ANTM diproyeksikan ikut serta mengambil 7% saham divestasi milik PT Newmont Nusa Tenggara. Namun hal itu dibantah Alwin. "Kita tidak berminat pada Newmont," imbuhnya.

Sementara kinerja perusahaan pelat merah ini di tahun depan diperkirakan akan agak merosot. Hal ini terjadi karena adanya optimalisasi yang dilakukan ANTM yang menyebabkan penurunan produksi feronikel tahun depan. Perusahaan pelat merah ini menargetkan produksi di 2011 mendatang hanya sebesar 18.000 ton. Padahal tahun ini, produksi feronikel ANTM sebanyak 18.500 ton.

Untuk ekspor feronikel, tahun depan pun ANTM menurunkannya menjadi 18.500 ton. "Tahun ini kita ekspor mencapai Rp 19.000 ton," lanjut Alwin. Namun ANTM tidak mempermasalahkan penurunan produksi feronikel tahun depan sebab harga jual produk tersebut akan mengalami kenaikan sekitar US$9,48 per pound. Sementara untuk produksi emas, ANTM tetap akan meningkatkannya menjadi 4 ton, sementara tahun ini hanya 3 ton.

Hingga perdagangan pukul 15:30 saham ANTM diperdagangkan di Rp 2.350 per saham terkoreksi 25 poin dari perdagangan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×