kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ANTM meraih utang perbankan US$ 100 juta


Rabu, 18 November 2015 / 08:05 WIB
ANTM meraih utang perbankan US$ 100 juta


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memperoleh komitmen pendanaan sebesar US$ 100 juta dari Bank Maybank Indonesia. Pinjaman itu akan digunakan untuk mendanai Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP) dan kebutuhan perusahaan atau general corporate purposes.

Direktur Utama ANTAM Tedy Badrujaman mengatakan, fasilitas itu berdasarkan pada skema syariah musyarakah, dengan tingkat imbal hasil tetap selama tiga tahun pertama.

Menurut Tedy, tingkat imbal hasil ini cukup kompetitif. Jangka waktu fasilitasnya juga panjang, yakni lebih dari 10 tahun, tanpa jaminan atau clean basis dan onshore dollar funding. "Melalui fasilitas pembiayaan syariah, ANTM memiliki tambahan sumber pendanaan diluar jenis pinjaman yang sudah ada saat ini," ujar Tedy, kemarin (17/11).

Sampai Oktober 2015, proses engineering, procurement and construction (EPC) P3FP telah mencapai 96,95%. Proyek smelter Pomalaa itu memiliki nilai investasi sebesar US$ 600 juta.

Pabrik feronikel Pomalaa akan meningkatkan kapasitas produksi feronikel ANTM dari 18.000-20.000 ton nikel dalam feronikel (TNi) menjadi 27.000 sampai 30.000 TNi per tahun.

Sebelumnya, ANTM juga sudah menunjuk PT PGN LNG Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), untuk menyediakan gas bumi bagi pabrik feronikel Pomalaa yang dilakukan melalui proses lelang.

Penggunaan bahan bakar gas diklaim menurunkan biaya produksi feronikel ANTM. Saat ini ANTM sudah mengoperasikan 8 x 17 megawatt (MW) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berteknologi dual fired dan menggunakan bahan bakar minyak (BBM) sebagai sumber energi.

ANTM tengah melakukan retrofit peralatan yang diperlukan untuk menggunakan gas. Nantinya, dengan mengubah bahan bakar PLTD dari BBM ke gas, produsen nikel dan emas pelat merah ini bisa mengurangi biaya produksi feronikel sekitar US$ 1 per pon.

ANTM bakal segera menuntaskan pembangunan PLTU batubara berkapasitas 2 x 30 MW untuk menyuplai fasilitas pendukung pabrik feronikel di Pomalaa. Harga saham ANTM kemarin ditutup menyusut 0,64% menjadi Rp 311 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×