kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Antisipasi suku bunga, rupiah masih menguat


Kamis, 20 September 2018 / 13:13 WIB
Antisipasi suku bunga, rupiah masih menguat
ILUSTRASI. Uang dollar AS


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (20/9). Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) berada di Rp 14.839 per dollar Amerika Serikat (AS), menguat 0,34% ketimbang posisi kemarin. 

Di pasar spot, rupiah menguat 0,20% ke Rp 14.845 per dollar AS dari harga penutupan kemarin pada Rp 14.875 per dollar AS. Penguatan nilai tukar rupiah dipengaruhi sentimen eksternal dari Amerika yang menunjukan dollar yang masih stabil. Sentimen internal datang dari kebijakan pemerintah yang berkomitmen untuk menekan defisit transaksi berjalan.

Hampir seluruh mata uang di kawasan negara Asia bersamaan menguat, termasuk mata uang Indonesia.

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, rupiah hari ini masih cukup stabil dibandingkan dengan mata uang negara berkembang lainnya. Alasannya, secara fundamental kondisi makro di Indonesia masih cukup baik dari segi inflasi.

Josua melanjutkan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah seperti kebijakan PPh 20, B20, kenaikan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) ini diharapkan dapat berdampak positif bagi rupiah saat ini.

Risiko bagi rupiah tentunya ada. Terutama isu perang dagang antara AS dengan China yang belum dapat diprediksi. Pekan depan, Federal Reserve diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga. 

Josua memproyeksikan, harga wajar rupiah saat ini berada di kisaran Rp 14.800 per dollar AS. “Karena defisit transaksi berjalan sebagai konsekuensi dari struktur ekspor yang kurang bagus dan ini yang harus dibenahi juga secara struktural,” kata Josua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×