Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) punya sejumlah rencana tahun ini. Selain ekspansi sejumlah proyek, perusahaan tambang ini juga bakal melakukan financial closing atas akuisisi 20% saham PT Indonesia Chemical Alumina (ICA) dari Showa Denko K. K (SDK).
Soal pendanaan, ANTM memastikan tidak ada masalah. Ekuitas perusahaan masih cukup untuk mengimbangi pendanaan jika seandainya ANTM perlu mencari pinjaman. ANTM punya kas sekitar Rp 6 triliun. Sedang belanja modal atau capital expenditure (capex) saat ini hanya Rp 3 triliun.
Jumlah itu berpotensi bertambah. "Karena uang atas divestasi Dairi Prima cair satu atau dua bulan lagi," ujar Arie Prabowo Ariotedjo, Direktur Utama ANTM.
ANTM sepakat menjual dan menyerahkan 20.000 saham Seri A dan 33,58 juta saham Seri B atau 20% kepemilikan atas saham ditempatkan dan disetor dalam PT Dairi Prima Mineral kepada PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) pada akhir 2017. Nilai transaksinya US$ 57,3 juta.
ANTM dalam waktu dekat bernecana mencari pendanaan berupa pinjaman bank. Tapi, itu untuk refinancing obligasinya yang bakal jatuh tempo Desember 2018 nanti. Obligasi tersebut adalah Obligasi Berkelanjutan I Antam Tahun 2011 seri A senilai Rp 900 miliar.
Arie menambahkan, penelaahan terbatas atau limited review laporan keuangan perusahaan juga tidak terkait rencana aksi korporasi. "Lebih karena penyesuaian waktu karena kami juga listed di ASX," imbuhnya.
Andy Wibowo Gunawan, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi, ANTM mampu mencatat pendapatan Rp 25,6 triliun dengan posisi laba bersih Rp 1,1 triliun hingga akhir tahun ini. Kenaikan harga nikel menjadi pendorongnya.
"Kami mempertahankan rekomendasi buy saham ANTM," tulis Andy dalam riset 8 Agustus 2018. Target harganya Rp 1.400 per saham. Rabu (29/8), harga saham ANTM turun 5 poin ke level Rp 875 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News