Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Test Test
JAKARTA. Tahun 2010, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menganggarkan US$ 180 juta untuk belanja modal atau capital expenditure (capex). Rinciannya, perusahaan akan menggunakan dana tersebut untuk membuka tambang emas baru di Cibaliung sebesar US$ 40 juta. Lalu, sebanyak US$ 70 juta untuk biaya operasional rutin, sedangkan sisanya untuk biaya akuisisi tambang emas dan batubara.
Menurut Direktur Keuangan ANTM Djaja M Tambunan, untuk memenuhi kebutuhan capex tersebut, ANTM akan menggunakan dana kas internal mereka. Alasannya, dana kas ANTM masih sangat besar plus tingkat utang perseroan masih kecil. Rasio utang ANTM terhadap ekuitas atau debt equity ratio (DER) saat ini hanya 8% atau senilai Rp 607 miliar. Sedangkan dana kas mencapai US$ 300 juta.
Tahun 2010, ANTM akan meningkatkan produksi dan penjualan feronikel menjadi masing-masing 18.500 ton dan 19.000 ton. Produksi feronikel ini meningkat 54% ketimbang target ANTM 2009 yang sebesar 12.000 ton. ANTM juga akan mempertahankan produksi emas sebesar 2,5 juta ton pada tahun depan sama dengan tahun 2009.
Sedangkan untuk nikel, ANTM berharap produksinya bisa meningkat dari 5 juta ton tahun ini menjadi 6 juta ton tahun depan. Sementara produk bauksit ANTM malah akan turun dari 700.000 ton tahun ini menjadi 600.000 ton tahun 2010 mendatang. Penyebabnya adalah jumlah cadangan di pertambangan bauksit Kijang makin menurun, sedangkan pertambangan baru belum mulai beroperasi.
Soal harga, meski banyak yang memperkirakan harga emas bakal mencapai level US$ 2.000 per ons troy (setara 31,1 gram). Presiden Direktur ANTM Alwi Syah Lubis kurang yakin, harga emas tahun depan mampu mencapai level itu. Makanya, ia hanya mematok harga jual emas ANTM di level US$ 1.200 per ons troy. Sedangkan untuk feronikel, harganya masih akan stabil seperti tahun ini di kisaran US$ Pada tahun depan emiten pertambangan BUMN ini memperkirakan harga feronikel masih akan stabil di kisaran US$ 7-US$ 8 per pound.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News