Reporter: Edy Can, Bloomberg | Editor: Edy Can
NEW YORK. Belanja konsumsi Amerika Serikat pada Juli lalu meningkat. Angkanya melampaui perkiraan para analis.
Angka konsumsi masyarakat pada bulan lalu itu naik sebesar 0,8% setelah pada Juni sebelumnya turun 0,1%. Kenaikan belanja konsumsi ini merupakan peningkatan yang terbesar sejak Februari lalu.
Data yang dilansir Kementerian Perdagangan Amerika Serikat ini otomatis mematahkan perkiraan analis yang disurvei oleh Bloomberg sebelumnya. Survei itu meramalkan, angka belanja kemungkinan naik sebesar 0,5%.
Data itu menunjukkan pembelian mobil yang paling tinggi dalam tiga bulan terakhir. Penjualan mobil ini berlari kencang setelah pasokan dari Jepang mulai pulih pasca terhantam gempa dan tsunami pada 11 Maret lalu.
Di sisi lain, peningkatan angka belanja ini sebanding dengan kenaikan pendapatan warga Amerika Serikat. Pendapatan pada Juli lalu naik sebesar 0,3%.
Data kenaikan belanja ini menjadi sentimen positif bagi bursa Wall Street. Indeks Standard & Poor's 500 telah menguat 1,78% ke level 1.197,72.
Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average sudah relo 1,53% ke level 11.457,00. Begitu pun dengan indeks saham-saham perusahaan teknologi. Indeks Nasdaq telah menguat sebesar 1,92% ke level 2.527,40.
Penguatan indeks bursa Wall Street pasca hantaman badai Irene ini juga efek dari pidato Gubernur The Federal Reserves Ben Bernanke pada Jumat (26/8) lalu di Jackson Hole, Wyoming. Analis Huntington Asset Advisors, Madelyn Matlok, mengatakan, ucapan Bernanke ini menjadi sentimen positif bagi pelaku pasar. "Ada pikiran positif sehingga membuat investor berpikir dua kali sebelum menjual sahamnya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News