Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Kalbe Farma (KLBF) yang digelar Kamis (22/5), Direktur Kalbe Farma Kartika Setiabudy menyatakan bahwa Kalbe Farma akan menganggarkan belanja modal (Capex) sebesar Rp 1 triliun di tahun 2025.
“Belanja modal ini utamanya akan digunakan untuk pemeliharaan dan penambahan kapasitas, salah satunya pabrik onkologi obat-obatan kanker agar produksi lokal berkualitas,” terangnya dalam konferensi pers, (22/5).
Selain itu, KLBF juga memutuskan membagikan 52% dari laba bersih tahun buku 2024 sebagai dividen tunai kepada pemegang saham. Total dividen yang dibagikan mencapai Rp 1,7 triliun atau setara Rp 36 per saham.
Baca Juga: Resmi! Kalbe Farma Tebar Dividen Rp1,7 Triliun kepada Pemegang Saham
KLBF melakukan aksi pembagian dividen ini di tengah kinerja kuartal I 2025 yang menunjukkan pertumbuhan. KLBF melaporkan laba bersih Rp 1,07 triliun pada tahun 2025, meningkat 12,44% dibandingkan laba kuartal I tahun lalu sebesar Rp 957,56 miliar.
Saat ditanya mengenai penyebab kenaikan kinerja, manajemen menyoroti bahwa perusahaan kini mulai menggunakan mata uang yuan China (renminbi/RMB) dalam transaksi impor bahan baku obat. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
“Peran joint venture dengan China ini dapat mengurangi beban biaya produksi. Dari situ, makanya top line kami bisa lebih agresif dibandingkan kompetitor,” ujarnya.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Catatkan Kinerja Cemerlang pada Kuartal I-2025, Cek Rekomendasinya
Dalam menentukan target perusahaan, KLBF optimis menargetkan pertumbuhan 8%-10%, baik di pos laba bersih maupun pendapatan. Untuk mempertahankan kinerja, Kartika menambahkan bahwa Kalbe juga akan berupaya mengembangkan produk-produk yang sifatnya preventif, hingga perubahan cara komunikasi marketing.
“Di sisi lain, meski kami berada di tengah pasar yang cukup menantang terkait daya beli, tahun ini kami akan fokus di 4 bisnis, utamanya adalah obat resep, produk kesehatan konsumen, nutrisi, dan distribusi serta logistik,” tutupnya.
Selanjutnya: Menteri Palestina: 29 Anak dan Lansia Meninggal karena Kelaparan di Gaza
Menarik Dibaca: 4 Cara Memanjangkan Bulu Mata Secara Alami Tanpa Perlu Extension ke Salon
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News