Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Yuwono Triatmodjo
JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (Antam) berencana mencari dana eksternal senilai US$ 200 juta. Dana itu akan digunakan untuk menutupi anggaran ekspansi, khususnya proyek perluasan pabrik feronikel (P2F) Pomalaa.
Tato Miraza, Direktur Utama Antam menyatakan, pencarian dana eksternal mengerucut pada dua sumber dana, yaitu obligasi global dan pinjaman perbankan. Antam sejatinya pernah merilis obligasi pada 2 Desember 2011 silam.
Kala itu Antam meraih dana Rp 3 triliun atau US$ 320 juta, dari obligasi berdenominasi rupiah. Antam menerbitkan obligasi dalam dua seri, yakni seri A dengan bunga 8,38% berjangka waktu tujuh tahun, dan seri B bertenor 10 tahun dengan kupon 9,05%.
Namun, dana hasil obligasi 2011 masih kurang untuk menutupi investasi P2F Pomalaa yang senilai US$ 573 juta. "Kami sedang kaji mana sumber dana yang paling efisien bagi Antam," kata Tato dalam paparan publik, pekan lalu.
P2F Pomalaa merupakan ikhtiar Antam untuk mendongkrak kapasitas produksi feronikel. Kini, pabrik Pomalaa baru mampu memproduksi feronikel 18.000-20.000 ton nikel dalam feronikel (TNi).
Dengan P2F, Antam menargetkan kapasitas produksi naik menjadi 25.000-27.000 TNi di 2016. Konstruksi P2F Pomalaa telah dilakukan Februari 2013. Belum lama ini, Antam juga sudah melaksanakan peletakan batu pertama alias groundbreaking konstruksi line-4, pembangunan pabrik feronikel di Pomalaa.
Antam harus mengucurkan investasi senilai US$ 102 juta untuk membangun pabrik tersebut. Antam telah menunjuk konsorsium tak berbadan hukum, yang digawangi Kawasaki Heavy Industries Ltd dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) untuk pembangunan pabrik itu.
Pembangunan line-4 merupakan bagian dari P2F Pomalaa. Proyek ini sebelumnya bernama modernisasi dan optimasi pabrik feronikel Pomalaa dan pembangunan coal fired power plant (MOP-PP). Proyek ini terdiri dari delapan paket pekerjaan, termasuk pembangunan pembangkit listrik tenaga uap berkapasitas 2x30 megawatt (MW).
Antam menyiapkan belanja modal Rp 2,88 triliun di 2014. Selain P2F Pomalaa, Antam akan melanjutkan proyek Feronikel Halmahera Timur. Jumat (29/11), harga ANTM anteng di Rp 1.260 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News