Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) berupaya untuk mengoptimalkan kinerja pada tahun ini, tak terkecuali bisnis di bidang jasa layanan jasa migas. Melalui anak usaha yang bergerak di bidang jasa layanan migas yaitu PT Bormindo Nusantara, OKAS berharap bisa menggenjot tingkat utilisasi.
Direktur Utama OKAS Rolaw P. Samosir mengatakan, sejauh ini OKAS memiliki sebanyak 14 rig untuk pengeboran sumur minyak dan gas di darat atau on shore. Dari total rig yang dimiliki, 6 hingga 8 rig sudah mendapat kontrak.
Adapun, jangka waktu kontrak untuk penyewaan rig ini ada yang jangka menengah hingga jangka panjang. Yang jelas, pada tahun ini OKAS membidik peningkatan utilisasi rig. Makanya, “Tahun ini belum ada rencana untuk menambah rig baru,” katanya pada Kontan.co.id, Selasa (10/3).
Baca Juga: Ancora Indonesia Resources (OKAS) bidik pendapatan dari bisnis tambang emas
OKAS juga mengalokasikan belanja modal sebanyak US$ 1 juta untuk pembelian suku cadang atau spare part yang akan digunakan oleh PT Bormindo Nusantara dari total belanja modal US$ 8,5 juta yang dialokasikan untuk 2020.
Meski harga minyak mentah masih dalam tren penurunan, Rolaw percaya pendapatan dari bisnis ini masih dapat tumbuh, sama halnya seperti tahun lalu. Yang penting, sambungnya, OKAS tetap menjaga dan melanjutkan efisiensi dalam kegiatan produksinya.
Saat ini pelanggan mayoritas perusahaan ini adalah PT Chevron Pacific Indonesia. Rolaw menuturkan, OKAS berupaya untuk memperluas pasar untuk penyewaan roh tersebut.
Dalam catatan Kontan.co.id, OKAS juga mengupayakan diversifikasi jasa layanan energi pada Bormindo. Dalam praktiknya, Bormindo diharapkan tidak hanya fokus pada jasa migas saja, tapi juga panas bumi dan tambang mineral.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
