kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,28   -13,21   -1.43%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ancora Indonesia (OKAS) targetkan produksi emas dimulai pada semester II 2021


Selasa, 21 Januari 2020 / 17:58 WIB
Ancora Indonesia (OKAS) targetkan produksi emas dimulai pada semester II 2021
ILUSTRASI. Direktur Utama Ancora Indonesia Resources Rolaw P. Samosir.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) menargetkan produksi emas dari tambang yang dikelola anak usaha PT Indotan Lombok Barat Bangkit (ILBB) dapat dimulai pada semester II 2021.

Direktur Utama OKAS Rolaw P. Samosir mengatakan masih ada sejumlah pekerjaan yang harus dilakukan sebelum produksi berjalan. "Produksi emas di sekitar kuartal III sampai dengan kuartal IV 2021," terang Rolaw kepada Kontan.co.id, Selasa (21/1).

Baca Juga: Dibayangi sentimen kesepakatan dagang, cermati rekomendasi saham emiten logam ini

Rolaw memastikan, pengurusan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) untuk tambang emas telah rampung. Kini pihaknya tengah mengurus penentuan batas area kerja.

Penentuan batas area kerja ini dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meliputi pemberian patok atau batasan area kerja.

Rolaw melanjutkan, setelah tahapan tersebut masih akan dilakukan drilling terlebih dahulu.

"Setelah drilling, masih banyak pekerjaan lapangan yang dilakukan sebelum produksi, termasuk pembuatan jalan, pembangunan gudang, pabrik dan pencarian sumber air," ujar Rolaw.

Rolaw belum mau merinci soal target produksi dari tambang emas ini. Mengutip catatan Kontan.co.id, ada tiga prospek site yang akan digarap Ancora Indonesia, yakni Raja, Macanggah, dan Selodong dengan luas total sekitar 10.088 hektare.

Dari ketiga situs tersebut, Rolaw membenarkan site Raja adalah yang akan pertama kali digarap. Site Raja memiliki cadangan emas sebanyak 322.000 ons troi.

Rolaw melanjutkan, alokasi belanja modal alias capital expenditure (capex) untuk proyek tambang mencapai US$ 35 juta.

Baca Juga: Analis: Jika harga emas dunia US$ 1.600, harga emas Antam bisa menuju Rp 800.000

"Total capex sampai produksi diperkirakan sekitar US$ 30 hingga US$ 35 juta," imbuh Rolaw.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×