Sumber: KONTAN | Editor: Test Test
JAKARTA. Rencana PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) menerbitkan obligasi tahun ini sudah bulat. Jika tak ada aral melintang, perusahaan pengembang dan pengelola tempat rekreasi ini akan menerbitkan obligasi pada bulan Maret mendatang.
"Paling lambat Juni 2010," kata Budi Karya Sumadi, Direktur Utama Jaya Ancol, kepada KONTAN, dua hari lalu. Dalam hajatan ini, PJAA mengincar dana segar setidaknya Rp 200 miliar.
PJAA telah mengantongi restu penerbitan obligasi itu dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar tahun lalu. Saat ini, PJAA tengah menyeleksi beberapa perusahaan sekuritas yang akan ditunjuk sebagai penjamin emisi (underwriter) obligasi.
Mereka antara lain PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities, PT Indopremier Securities, dan PT Kresna Graha Securindo Tbk (KREN). "Hingga kini, kami masih belum menentukan siapa yang akan jadi underwriter. Sebab, beauty contest masih terus berlangsung," kata Budi.
Manajemen PJAA akan menggunakan sebagian dana hasil obligasi untuk membiayai pelunasan obligasi yang jatuh tempo pada 27 Juni mendatang. Nilainya mencapai Rp 80 miliar.
Selain itu, PJAA juga akan menggunakan dana hasil obligasi untuk membiayai beberapa rencana ekspansi usahanya. Seperti penambahan wahana baru bernama Free Fall dengan investasi Rp 30 miliar, pengembangan lahan, reklamasi pantai, hingga mengembangkan wisata kuliner.
Tak hanya itu, perusahaan yang 72% sahamnya dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini juga berencana membangun sebuah proyek infrastruktur jalan tol Bekasi-Ancol. Dalam proyek ini, PJAA akan menggandeng dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Yaitu PT Pembangunan Jaya dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Sayang, Budi enggan merinci total nilai proyek jalan tol Bekasi-Ancol itu. Dalam kerjasama ini, PJAA bakal menyetor modal hingga Rp 200 miliar. "Yang jelas, di perusahaan patungan itu, kami memiliki komposisi saham sekitar 13%," kata dia.
PJAA berharap, proyek jalan tol Bekasi-Ancol ini mulai bergulir pada tahun 2011. Saat ini, mereka masih dalam tahap pembebasan lahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News