kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Analis: Waran struktur kemungkinan akan didominasi oleh investor ritel


Selasa, 26 Februari 2019 / 20:17 WIB
Analis: Waran struktur kemungkinan akan didominasi oleh investor ritel


Reporter: Rezha Hadyan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mengkaji penerbitan dan transaksi structure warrant atau waran struktur sebagai produk derivatif saham di bursa Tanah Air. Langkah tersebut dilakukan BEI dalam rangka meningkatkan transaksi harian dan tentunya upaya pendalaman pasar modal.

Sebagai informasi, perbedaan waran struktur dengan waran pada umumnya terletak pada pihak penerbit. Waran struktur diterbitkan oleh penggerak pasar atau liquidity provider seperti halnya perusahaan efek (PE) yang punya modal besar. Waran struktur sudah sejak lama ditransaksikan di Bursa Malaysia (BM), Singapore Exchange Limited (SGX), Stock Exchange of Thailand (SET), dan Taiwan Stock Exchange (TWSE).

Senior Technical Analyst Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih mengatakan, transaksi waran di Indonesia saat ini masih didominasi oleh investor ritel. Hal tersebut kemungkinan juga akan terjadi di waran struktur apabila nantinya memang bisa ditransaksikan di bursa Tanah Air. “Pihak yang banyak terlibat dalam transaksi waran selama ini adalah investor ritel karena banyak institusi dan pemodal besar yang melarang transaksi waran, kemungkinan juga di waran struktur,” kata dia ketika dihubungi oleh Kontan.co.id pada Selasa (26/2).

Seperti yang diketahui investor ritel sebagian besar merupakan investor yang masih perlu belajar dan tak sepenuhnya menguasai seluk beluk pasar modal, khususnya instrumen derivatif. Banyak dari mereka yang nekat terjun dan berinvestasi di waran bermodalkan spekulasi alias tanpa adanya pengetahuan dan kemampuan melakukan analisis yang memadai.

Hal tersebut tentunya sangat berisiko dan berpotensi memberikan kerugian yang besar kepada mereka. “Tapi produk baru seperti ini tetap perlu disiapkan karena jumlah investor akan terus tumbuh, kita berharap saja pengetahuan dan kemampuan mereka bisa semakin bertambah,” ujar Alfatih.

Terkait dengan seberapa besar minat investor Tanah Air terhadap waran struktur, Alfatih masih belum bisa memastikan apakah akan mendapat sambutan positif atau diminati oleh mereka. Tapi yang jelas untuk instrument derivatif dinilai masih kurang diminati lantaran kurang likuid dibanding aset dasarnya. “Misalnya exchanged traded fund (ETF) dan waran biasa yang jauh lebih sepi dibandingkan aset dasarnya,” kata dia demikian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×