kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.304   -24,00   -0,15%
  • IDX 6.645   -104,17   -1,54%
  • KOMPAS100 978   -18,79   -1,89%
  • LQ45 756   -13,43   -1,74%
  • ISSI 207   -3,98   -1,88%
  • IDX30 392   -7,64   -1,91%
  • IDXHIDIV20 474   -8,59   -1,78%
  • IDX80 110   -2,08   -1,85%
  • IDXV30 116   -2,47   -2,08%
  • IDXQ30 129   -2,64   -2,01%

Analis: Tren penurunan yield SUN 10 tahun bakal berlanjut


Senin, 20 Januari 2020 / 21:34 WIB
Analis: Tren penurunan yield SUN 10 tahun bakal berlanjut
ILUSTRASI. Nasabah melakukan pembelian Surat Utang Negara (SUN). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/ama.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) bechmark baru untuk tenor 10 tahun yakni seri FR0082 sukses menyentuh level terendah sejak dirilis Agustus 2019 di 6,80%. Kondisi tersebut diyakini masih akan berlanjut dan menyentuh level rendah baru. Sehingga, prospek surat utang Tanah Air masih akan menarik dan positif.

Senior Vice President Recapital Asset Management Rio Ariansyah mengatakan, penurunan yield seri FR0082 ke level terendah kali ini, sebagian besar didorong oleh penguatan rupiah terhadap dollar AS. Mengutip Bloomberg, rupiah sempat menyentuh level terendahnya di Rp 13.638 per dollar AS di 2020. 

Baca Juga: Kesepakatan dagang AS-China tercapai, imbal hasil SUN 10 tahun sentuh level terendah

"Penyebab (yield turun) secara teknis adalah, penguatan kurs nilai tukar rupiah," kata Rio kepada Kontan.co.id, Senin (20/1).

Bahkan, jika tren penguatan rupiah masih berlanjut ke depan Rio menilai bahwa tidak menutup kemungkinan yield SUN untuk tenor 10 tahun bakal berada di kisaran 6,5% hingga 6,75% di tahun ini. Meskipun begitu, menurut Rio investor asing tidak pernah mempermasalahkan yield SUN Tanah Air. 

Baca Juga: Analis: Lelang SUN selalu diminati oleh investor

"Itu karena, yield Indonesia masih jadi yang tertinggi di Asia. Jadi SUN kita akan selalu menarik," ujarnya. 

Adapun dari sentimen eksternal, isu perang dagang AS dan China yang mulai melunak jadi sentimen pendorong penguatan harga SUN dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Untuk itu, seri benchmark ke depannya juga masih akan jadi primadona di pasar lelang surat utang Tanah Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×