Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diperkirakan akan terus bergerak bergerak ke zona positif. Rilis laporan keuangan emiten kuartal II yang sebagian besar mengalami pertumbuhan menjadi energi baru untuk mendorong penguatan indeks.
Pada perdagangan akhir pekan ini, IHSG sempat menguat hingga ke level 5.300, namun ditutup menurun tajam hingga 1,57% ke level 5.215,99 akibat investor domestik melakukan aksi profit taking. Sementara investor asing justru mencetak net buy terbesar sepanjang bulan ini mencapai Rp 1,58 triliun. Dalam sepekan IHSG juga masih tercatat menguat 0,36%.
Kim Kwie Sjamsudin, Kepala Riset Yuanta Securities Indonesia mengatakan laporan kinerja emiten di kuartal II memang di atas ekpektasi mengingat laba korporasi selama empat kuartal sebelumnya mengalami perlambatan cukup tajam. "Ini memberikan dampak positif ke pasar saham," katanya pada KONTAN, Jumat (29/7).
Kendati begitu, Kim melihat pergerakan pasar saham ke depan akan lebih banyak di pengaruhi oleh perkembangan realisasi tax amnesty. Ia bilang, saat ini pasar lebih memfokuskan diri memonitor realisasi kebijakan pengampunan pajak tersebut.
Ke depan, Kim memperkirakan IHSG masih akan bergerak ke zona positif mengingat potensi dana repatriasi yang akan masuk ke Indonesia termasuk ke pasar saham sangat besar. Jika realisasi tax amnesty berjalan dengan baik, perkiraannya IHSG bisa tembus ke level 5.700 hingga akhir tahun. "Namun jika realisasi tidak mencapai target IHSG sampai akhir tahun masih bisa menembus 5.500." ujarnya.
David Sutyanto, Analis First Asia Capital menilai rilis laba korporasi yang cukup bagus di kuartal II akan membawa dampak positif ke pasar saham. Menurutnya, koreksi IHSG yang terjadi hari ini lebih karena aksi profit taking investor domestik di beberapa saham berkapitalisasi besar seperti HMSP dan UNVR. Sementara sebagian besar saham masih tercatat menguat.
Menurut David, koreksi saham-saham tersebut kemungkinan karena investor reksadana melakukan aksi ambil untung setelah IHSG menguat hingga mencapai level Rp 5.300. "Kalau investor asing hari ini justru mencatat net buy yang sangat besar," ujarnya.
Dengan sentimen positif tax amnesty , reshuffle kabinet ditambah pertumbuhan laba korporasi, David memperkirakan IHSG masih akan bergerak positif hingga akhir tahun ke level 5.500. Namun pekan depan menurutnya indeks akan cenderung konsolidasi menunggu realisasi tax amensty.
David memasang target resistance berikutnya untuk IHSG berda di level 5.380. Sementara Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri memasang target resisten selanjutnya di level 5.377.
Hans memperkirakan hingga akhir tahun IHSG masih akan begerak menguat ke level 5.500 karena peluang dana repatriasi yang akan masuk akan menopang pasar saham. Namun senada degan David, ia memperkirakan dalam beberapa minggu ke depan indeks akan cenderung bergerak konsolidasi menunggu realisasi tax amnesty.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News