Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) tahun ini menargetkan volume produksi sebesar 30.000 metrik ton, lebih tinggi dibanding 2016 yang sebesar 24.000 metrik ton. Analis memperkirakan, target ini tidak hanya akan menjadi angan-angan.
Yuni, Analis NH Korindo Sekuritas optimistis dengan target peningkatan produksi TINS. "Saya optimis dengan target peningkatan produksi tersebut, volume penjualan timah TINS pun akan meningkat," kata Yuni kepada KONTAN, Senin (7/8).
Keyakinan Yuni berdasar pada data penjualan sebelumnya, volume penjualan timah TINS selalu diatas volume produksinya. Yuni menilai, TINS optimistis akan mampu mencapai target produksinya dengan berbagai strategi.
Pertama, TINS akan mengganti alat-alat produksi. Kedua, TINS memperkuat sarana pendukung produksi. Ketiga, emiten pelat merah ini akan membuka unit tambang baru. Keempat, TINS berniat untuk menambah armada kapal. Kelima, produsen timah ini akan mengadopsi teknologi peleburan.
Yuni memproyeksikan, hingga akhir tahun kinerja TINS akan positif dengan pertumbuhan pendapatan di kisaran 30%.
Sentimen yang mendukung kinerja TINS adalah harga timah dunia yang diperkirakan masih akan bertahan di kisaran US$ 20.000 per metrik ton. Sentimen positif juga datang dari peningkatan volume penjualan yang ditopang oleh kenaikan produksi. "Secara historis hasil produksinya selalu terserap dengan baik oleh pasar, terutama pasar ekspor yang selama ini didominasi penjualan TINS," kata Yuni.
Yuni memprediksikan pendapatan TINS hingga akhir tahun bisa mencapai Rp 9,3 triliun dengan proyeksi laba bersih Rp 405 miliar. Yuni merekomendasikan buy saham TINS dengan target harga Rp 870 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News