kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.080   96,25   1,38%
  • KOMPAS100 1.059   19,08   1,83%
  • LQ45 833   16,07   1,97%
  • ISSI 214   1,68   0,79%
  • IDX30 425   9,10   2,19%
  • IDXHIDIV20 511   9,34   1,86%
  • IDX80 121   2,21   1,86%
  • IDXV30 125   1,01   0,82%
  • IDXQ30 142   2,63   1,89%

Analis soroti pertumbuhan pendapatan TOWR


Selasa, 03 Oktober 2017 / 21:03 WIB
Analis soroti pertumbuhan pendapatan TOWR


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Kinerja PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) diperkirakan positif seiring dengan prediksi bahwa jumlah penyewa menara terus tumbuh. 

Semester I-2017, pendapatan TOWR mencatatkan kenaikan 9,1% secara year-on-year (YoY) mencapai Rp 2,64 triliun dari Rp 2,42 triliun pada semester I-2016.

Niko Margaronis Analis Ciptadana Sekuritas Asia mengatakan pendapatan TOWR meningkat karena adanya penyewa menara baru dan tambahan sewa dari PT XL Axiata Tbk (EXCL) sebesar 38,9% dan PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) sebesar 9,3% yoy.

Niko mengatakan pendapatan TOWR bertambah terdorong tren internet data traffic dari perusahaan operator yang juga tumbuh lebih dari 100%. "Hal ini yang membuat demand untuk sewa tower dan pembangunan tower baru bertambah," kata Niko, Selasa (3/10).

Sementara Muhammad Fariz Analis Kresna Sekuritas mencatat dalam riset 28 Agustus 2017, pertumbuhan pendapatan TOWR berasal dari pendapatan sewa baru yang mencapai Rp 165,6 miliar.

"Jumlah tersebut mampu mengkompensasi penurunan pendapatan sebesar Rp 30,1 miliar dari pelepasan 260 menara di Belanda yang melibatkan 548 penyewa serta sewa yang sudah kadaluarsa sebesar Rp 58,4 miliar," kata Fariz.

Namun, laba bersih TOWR pada semester I 2017 turun sebesar 4% menajdi Rp 1,27 triliun dari Rp 1,32 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Fariz mengatakan, kinerja negatif pada laba bersih terjadi karena biaya pendapatan yang lebih tinggi.

Sementara, Niko mengatakan laba bersih turun karena operator Smartfren tidak lagi melanjutkan perpanjangan kontrak penyewaan. Jumlah sewa tower dari Smartfren turun 533 tower.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×