kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Analis: Skytrain rampung, buy saham Wijaya Karya


Senin, 18 September 2017 / 10:19 WIB
Analis: Skytrain rampung, buy saham Wijaya Karya


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mendapat sentimen positif dari rampungnya proyek Skytrain Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dalam proyek ini, WIKA berkolaborasi dengan PT LEN Industri dan Woojin, perusahaan asal Korea Selatan dalam pengadaan trainset. Selain itu, perseroan bersama PT Indulexco juga membangun lintasan dan shelter.

Nilai investasi proyek ini mencapai Rp 950 miliar. Rinciannya, Rp 530 miliar digunakan untuk pengadaan rangkaian kereta, dan Rp 420 miliar untuk pembangunan lintasan. Total lintasan dual track mencapai 3.050 meter. Saat beroperasi penuh, headway Skytrain ditetapkan lima menit dengan total waktu tempuh tujuh menit.

Selain ikut terlibat dalam pembangunan Skytrain tersebut, WIKA juga terlibat dalam pembangunan proyek konstruksi lainnya. Hingga September 2017, WIKA berhasil membukukan kontrak dihadapi sebesar Rp 94,07 triliun. Angka ini mencapai 91,1% dari target kontrak dihadapi pada 2017 senilai Rp 103,25 trilliun.

"Pencapaian yang jauh lebih cepat di atas target ini didukung kemampuan perseroan untuk memenangkan berbagai kontrak baru yang melonjak 31,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Reza Priyambada, Analis Binaartha Parama Sekuritas dalam keterangan tertulis, Senin (18/9).

Adapun kontribusi terbesar pencapaian kontrak baru secara berturut-turut datang dari sektor infrastruktur, gedung dan properti dengan pencapaian kontrak Rp 20,66 triliun. Kemudian disusul sektor energi dan pabrik industrial Rp 6,45 triliun.

Sementara itu, pencapaian kontrak dari sektor industri menyumbang Rp 3,65 triliun. Kontrak baru yang didapat di antaranya berasal dari revitalisasi pabrik gula Rendeng PTPN IX, pembangunan pengendali banjir di Batang, penahan dinding Bendungan Jatigede dan pembangunan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.

Reza menyatakan, saat ini, WIKA ditransaksikan pada kisaran Rp 1.785-Rp 1.835 dengan berakhir menguat di tengah tren penurunan yang terjadi. Adanya candle tweezers bottom, mengindikasikan mulai terbatasnya aksi jual yang terjadi di area lower bollinger band serta didukung berkurangnya volume jual.

"Diharapkan mulai adanya aksi beli untuk mengangkat WIKA. Trading buy selama dapat bertahan di atas Rp 1.780. Support Rp 1.760-Rp 1.780 dan resistacne Rp 1.820-Rp 1.840," terangnya.

Senin (18/9) pagi, saham WIKA diperdagangkan di level Rp 1.800, naik dari sesi sebelumnya Rp 1.795 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×