Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) terus menggeber proyek anyar. Hingga Agustus 2017, perusahaan pelat merah ini sudah mengantongi kontrak baru Rp 30,76 triliun.
Jumlah tersebut setara 71,12% dari target perusahaan di 2017, yakni Rp 43,25 triliun. "Kontribusi terbesar berasal dari segmen infrastruktur, gedung dan properti, yaitu sebanyak Rp 20,66 triliun," kata Puspita Anggraeni, Sekretaris Perusahaan WIKA kepada KONTAN, Kamis (14/9).
Sementara sektor energy and industrial plant mendulang kontrak baru Rp 6,45 triliun. Sisa kontrak baru diperoleh dari segmen industri.
Dengan demikian, total kontrak yang digarap WIKA hingga Agustus 2017 mencapai Rp 94,07 triliun. Angka ini sudah mencapai 91,72% dari target kontrak perusahaan konstruksi ini sepanjang 2017, yakni Rp 103,25 triliun.
Mayoritas proyek yang dikerjakan WIKA adalah proyek milik BUMN ataupun BUMD. Tak melulu mengerjakan proyek di dalam negeri, WIKA juga sudah melebarkan sayap dengan menggarap proyek di luar negeri. Kini, perusahaan ini juga sedang membangun apartemen di Aljazair.
Cuma, keuangan WIKA juga terdampak banyaknya kontrak yang sudah diperoleh. Sebab, WIKA menggunakan kas untuk pembiayaan awal proyek. Ini antara lain terjadi saat WIKA mengerjakan proyek jalan tol.
Hal ini akhirnya membuat posisi kas tertekan. Selain itu, kewajiban financing perusahan konstruksi ini menjadi lebih tinggi. Namun, manajemen WIKA menyebut hal tersebut adalah konsekuensi dari pertumbuhan kontrak yang sudah diraih perusahaan.
Analis juga menilai keuangan WIKA akan aman. Analis Erdikha Elit Sekuritas Toufan Yamin bilang, dengan raihan kontrak anyar tersebut, performa perusahaan konstruksi ini akan kembali melesat.
Apalagi, secara fundamental, performa WIKA apik. Debt to equity ratio (DER) masih di kisaran 0,5 kali. "WIKA masih layak dikoleksi karena saat ini harga sahamnya cukup murah," ujar Toufan.
Toufan pun merekomendasikan beli saham WIKA dengan target harga Rp 2.100 per saham. Kemarin, saham WIKA ditutup melemah 2,96% ke posisi Rp 1.800 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News