Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Unilever berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada sebagian pekerja di Eropa pada akhir 2025. Hal serupa juga diprediksi dapat terjadi pada PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Melansir Reuters, CEO Unilever Hein Schumacher mengungkapkan pemutusan hubungan kerja ini diambil sebagai langkah untuk mendongkrak pertumbuhan bisnis perusahaan. Selain itu Schumacher juga sedang berenca untuk mendapatkan kembali kepercayaan investor setelah mengalami kinerja buruk pada beberapa tahun belakangan.
"Kami saat ini hingga dalam beberapa minggu ke depan, akan memulai proses konsultasi dengan karyawan yang mungkin terkena dampak dari perubahan yang diusulkan," ungkap juru bicara Unilever yang dikutip pada Reuters, Rabu (17/7).
Pemangkasan pekerja ini juga sebagai bagian dari program produktivitas yang telah disampaikan pada bulan Maret 2024 lalu. Hal itu meliputi rencana untuk pemutusan hubungan kerja sebanyak 7.500.
Baca Juga: Unilever Bakal PHK 3.200 Karyawan di Eropa Tahun 2025
Kepala Sumber Daya Manusia Unilever, Constantina Tribou menyatakan dampak dari pemtusan hubungan kerja di Eropa diperkirakan mencapai 3.000 hingga 3.200 orang hingga akhir 2025. Sementara Kepala Dewan Kerja Eropa Unilever, Hermann Soggeberg berpendapat langkah pemangkasan ini merupakan pemutusan hubungan kerja terbesar di Unilever dalam beberapa dekade.
"Keliru jika ini disebut sebagai program produktivitas, karena artinya ini akan banyak orang yang saat ini bekerja akan segera kehilangan pekerjaan mereka," ungkap Hermann.
Sebelumnya Unilever juga telah mengambil Langkah untuk memisahkan bisnis es krimnya yang mencakup merek-merek terkenal seperti Magnum dan Ben & Jerry's. Manajer Portofolio di Oberon Investments, Jack Martin melihat dari prespektif pemegang saham, upaya tersebut sangat diperlukan untuk mendongkrak Kembali kinerja yang tengah memburuk.
"Meski begitu, Langkah untuk memangkas pekerja dalam bebera Waktu ke depan menunjukan masih ada tugas lebih lanjut yang perlu dilakukan untuk memberikan nilai pada para pemegang saham," jelasnya.
Rencana pemutusan hubungan kerja tersebut juga berdampak pada kinerja saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Adapun saham UNVR ditutup melemah 4,10% pada hari Selasa (16/7) dan melemah 20,40% secara YtD usai Unilever global berencana melakukan PHK massal.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo melihat juga adanya potensi PHK pada UNVR Indonesia. Hal itu mengingat saat ini kinerja penjualan masih belum begitu pulih. "Hal ini bisa jadi untuk efisiensi terhadap cost dari UNVR," ungkap Azis pada Kontan, Rabu (17/7).
Selain itu jika melihat laporan keuangan Azis mengatakan juga adanya penurunan jumlah pegawai pada kuartal I 2024 sebesar 129 karyawan. Meski begitu hal ini juga belum diketahui pasti karena adanya PHK atau hal lainnya.
Meski begitu Azis melihat kinerja penjualan UNVR masih tumbuh terbatas. Hal ini dikarenakan persaingan yang ketat serta daya beli masyarakat yang masih cenderung melemah. Sementara dampaknya pada melemahnya saham UNVR Azis menyarankan wait and see terlebih dahulu.
"Atau bisa memanfaatkan trading janka pendek jika adanya momentum teknikal," ujarnya.
Sementara Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta mengatakan adanya isu PHK massal pada karyawan Unilever di Eropa berdampak pada pelemahan saham UNVR. Meski begitu, ia melihat pelemahan saham UNVR ini juga dampak dari sentiment geopolitik.
"Sebenarnya ini juga dampak dari adanya boikot terkait konflik kemanusiaan di Palestina," jelas Nafan.
Hal-hal tersebut menurut Nafan jelas mempengaruhi kinerja UNVR. Dimana guna mendongkrak kinerja ke depannya harus dilakukan langkah-langkah strategis.
"Salah satunya mungkin memang bisa dari pemangkasan tenaga kerja itu ya, tapi sejauh ini kalua Unilever Indonesia kondisinya masih kondusif ya," ucapnya.
Dengan begitu Nafan merekomendasikan untuk hold pada saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan target Harga Rp 2.750. Sementara Azis merekomendasikan untuk speculative buy pada UNVR dengan target Harga Rp 2.930 - 2.950.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,75% ke 7.224 Pada Selasa (16/7), UNVR, AMMN, ASII Jadi Top Losers LQ45
Selanjutnya: Citroen Mulai Produksi Mobil Listrik E-C3 di Indonesia pada Agustus 2024
Menarik Dibaca: Cuaca Besok (18/7) di Jawa Tengah Cerah Berawan, Berawan Tebal di Daerah Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News