kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.415.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.490
  • IDX 7.555   20,61   0,27%
  • KOMPAS100 1.163   0,66   0,06%
  • LQ45 942   3,23   0,34%
  • ISSI 221   -0,44   -0,20%
  • IDX30 479   2,02   0,42%
  • IDXHIDIV20 576   2,70   0,47%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 160   0,80   0,50%

Analis Sebut Prospek Kinerja Emiten Grup MAP Masih Menantang


Senin, 15 Juli 2024 / 19:53 WIB
Analis Sebut Prospek Kinerja Emiten Grup MAP Masih Menantang
ILUSTRASI. Konsumen berbelanja di gerai Sports Station milik PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), anak usaha PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) di Jakarta, Senin (15/4/2024). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten grup MAP diproyeksi mengalami banyak tantangan pada tahun ini. Salah satunya PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) yang diprediksi akan mengalami penurunan penjualan pada kuartal II 2024.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo melihat, secara kinerja top line Grup MAP masih berpotensi tumbuh. Tetapi memang secara bottom line menurutnya  kurang signifikan dalam pertumbuhannya.

"Hal itu mengingat adanya ekspansi store ini akan menambah pegawai yang akhirnya akan meningkatkan beban pada grup MAP," jelas Azis pada Kontan, Senin (15/7). 

Baca Juga: Analis Sebut Ekspansi Gerai Akan Dongkrak Kinerja Emiten Ritel

Azis mencermati pada kuartal I 2024, terjadi kenaikan beban gaji dan pegawai pada MAPA. Di sisi lain pelemahan USD/IDR juga dapat menjadi sentimen negatif.

"Itu juga karena bisa menimbulkan naiknya beban pokok penjualan," ujarnya. 

Begitu juga dengan Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalya Sutanto yang memperkirakan Grup MAP khususnya PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) masih akan mengahdapi sejumlah tantangan.

Ia memperkirakan, MAPI akan menunjukkan pertumbuhan laba inti tahunan yang negatif. "Hal itu karena gross profit margin (GPM) yang lebih rendah dan operational expenditur (Opex) yang lebih tinggi," ungkapnya. 

 

Natalya juga melihat adanya isu boikot Starbucks juga dapat mempengaruhi kinerja MAPI. Selain itu, beberapa merek naungan MAPA juga konsisten menawarkan berbagai promosi mingguan selama dua bulan terakhir pasca musim perayaan Ramadan dan Idul fitri.

Tren tersebut menurut Natalya menunjukan potensi penurunan penjualan. "Ekpektasi kami terhadap pendapatan Grup MAP pada kuartal II 2024 ini akan lebih rendah," ucap Natalya. 

Baca Juga: MAP Aktif (MAPA) Menebar Dividen dari Laba 2023, Ini Jadwal Lengkapnya

Pada sektor ritel ini, Natalya justru melihat akan adanya potensi pertumbuhan positif dari PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) atau Ace Hardware dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI).

Hal itu karena ACES dapat mempertahankan same store sales growth (SSSG) yang kuat pada bulan Mei 2024 sebesar 10,1%, dengan ekspektasi SSSG bulan Juni yang solid. Selain itu MIDI juga melaporkan SSSG yang positif dan berkelanjutan sepanjang bulan Mei dan Juni 2024.

Dengan begitu, Natalya merekomendasikan untuk buy pada PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) dengan target harga Rp 1.200, buy pada PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) dengan target harga Rp 500, buy PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) dengan target harga Rp 1.110, dan buy PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dengan target harga Rp 2.200.

Baca Juga: Mitra Adi Perkasa (MAPI) Sebar Dividen dan Bidik Laba Naik 20% Pada 2024

Sementara Azis merekomendasikan untuk hold pada PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) dengan target harga Rp 780 dan hold PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dengan target harga Rp 1.420.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sustainability Reporting with GRI Standards Practical Business and Social Responsibility berbasis ISO

[X]
×