kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis sebut harga saham-saham LQ45 ini masih murah dan layak koleksi


Rabu, 11 November 2020 / 19:58 WIB
Analis sebut harga saham-saham LQ45 ini masih murah dan layak koleksi
ILUSTRASI. Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham di Jakarta, Jumat (6/11/2020).


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa kinerja saham-saham likuid di indeks LQ45 masih tertekan di tengah tren kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Misalnya saja saham Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) yang terkoreksi 5,35% ke harga Rp 2.300, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melemah 3,86%, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) melemah 1,79% ke harga Rp 9,600 dalam sepekan terakhir.

Selain itu, ada saham Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang turun 0,64% ke harga Rp 7.750 dan Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang melemah 1,61% ke harga Rp 1.830 dalam seminggu ini.

Analis Phillip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr menyampaikan, pada dasarnya saham MIKA dan TBIG sebetulnya masih ada potensi upside.

Baca Juga: IHSG tembus level 5.500 pasca dana asing masuk, cermati saham-saham ini

“Akan tetapi karena sifatnya lebih defensif, jadi mungkin tidak terlalu dilirik saat ini, seiring adanya rotasi daripada sektor-sektor defensif tersebut menuju sektor cyclical,” katanya, Rabu (11/11).

Sementara itu, ia menilai saham UNVR, ICBP dan MDKA masih bisa untuk dibertimbangkan sebagai tujuan diversifikasi, mengingat saham-saham dari sektor konsumsi dan tambang emas juga terbilang defensif.

Walaupun begitu, Zamzami bilang investor bisa mencermati saham UNVR dengan target harga konsensus Rp 8.800, ICBP dengan target harga Rp 12.200, dan MDKA dengan target harga Rp 2.100.

Sebaliknya, dalam sepekan ini saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengalami penguatan hingga 25,23%, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menanjak 18,97% , PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) melesat 19,31%, Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dengan kenaikan 22,29%, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) naik 11,35%.

Baca Juga: Prospeknya menarik, saham-saham LQ45 ini bisa dilirik

Selain itu, saham PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) juga menguat 15,90%, Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) 19,38%, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik 16,79%, dan Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menguat 18,51% dalam sepekan.

Zamzami memaparkan, beberapa saham yang mencetak kinerja terbaik tersebut merupakan jajaran big caps dan juga leader di sektornya.

Baca Juga: IHSG melesat ke 5.509 di akhir sesi I Rabu (11/11), net buy asing tembus Rp 1 triliun

Bahkan, beberapa saham disokong oleh net inflow asing yang lumayan masif. “Prospek saham tersebut masih bagus, ada upside potential berdasarkan konsensus. Juga, beberapa emiten ini terdorong katalis positif oleh perbaikan ekonomi,” terang Zamzami.

Dari jajaran tersebut, ia mengatakan saham TLKM dan JSMR menjadi yang menarik untuk dicermati karena belum naik terlalu tinggi. Adapun target harga konsensus untuk TLKM berada di Rp 3.870 dan JMSR di Rp 4.970.

Selanjutnya: Asing catat net buy Rp 2 triliun, IHSG ditutup menguat 0,86% ke 5.509

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×