Reporter: Petrus Sian Edvansa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rully Arya Wisnubroto, analis pasar uang Bank Mandiri menyebutkan, pergerakan rupiah yang tidak terlalu signifikan memang sesuai dengan ekspektasi publik. Meskipun demikian, rupiah masih dikelilingi oleh sentimen positif.
"Pemasukan negara lewat tax amnesty yang cukup besar adalah hal yang menguntungkan, kepercayaan pasar pasar naik akibat tax amnesty ini,” katanya Senin (3/10).
Selain program pengampunan pajak, Rully juga optimistis bahwa arus modal asing juga masih cukup tinggi dan berpotensi menguatkan rupiah kembali.
Rully beranggapan, pasar masih menanti rilis data indeks manufaktur Amerika Serikat (AS) September pada pekan ini. Sejumlah prediksi menyebutkan dunia industri AS tumbuh, setelah data bulan sebelumnya yang menunjukkan pada Agustus justru dunia industri di AS mengalami penyusutan yang cukup besar.
"Kita harus lihat data ini, apabila sesuai dengan prediksi yang mengatakan industri AS akan tumbuh, maka bisa saja rupiah sedikit terkoreksi," Kata Rully.
Hari ini, rupiah terlihat menguat sebanyak 59 poin ke level Rp 12.983 per dollar AS, setelah pada Jumat (30/9) pekan sebelumnya rupiah ditutup di level Rp 13.042 per dollar AS atau membaik sekitar 0,45%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News