kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,77   -22,96   -2.48%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Rights Issue untuk ekspansi lebih menarik


Jumat, 29 September 2017 / 06:10 WIB
Analis: Rights Issue untuk ekspansi lebih menarik


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Beberapa emiten belakangan dan dalam waktu berdekatan mengumumkan aksi penerbitan saham baru (rights issue). Tujuan emiten mencari pendanaan baru ini pun berbeda-beda. Analis melihat emiten yang menggunakan dana rights issue untuk ekspansi akan lebih menarik untuk dicermati.

Belakangan ramai emiten berencana menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) guna meminta restu untuk melakukan rights issue. Beberapa di antaranya adalah PT Trada Maritime Tbk (TRAM), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), dan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA), dan PT Duta Intidaya Tbk (DAYA).

Tujuan penggunaan dana aksi korporasi ini pun berbeda untuk tiap emiten. TRAM misalnya, dalam pernyataan resminya, TRAM menyebut akan menggunakan dana rights issue guna melakukan ekspansi usaha dan modal kerja perusahaan maupun anak perusahaan.

Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan bilang, dalam aksi rights issue di Indonesia, hal utama yang patut diperhatikan adalah tujuan penggunaan dana. “Kalau tujuan penggunaan dana pure untuk ekspansi itu langkah yang cukup bagus. Untuk tujuan backdoor listing, akuisisi, atau imbreng memang sedikit lebih kompleks,” ujar Alfred, Kamis (28/9).

Pertimbangannya, ketika dana rights issue digunakan untuk ekspansi, investor akan lebih mudah menelisik rekam jejak bisnis emiten yang bersangkutan. Ekspansi juga menandakan bahwa emiten tersebut percaya diri dengan core bisnisnya. Alfred pun menilai, perusahaan yang memiliki tujuan ekspansi punya ruang pertumbuhan yang lebih besar ke depannya.

Meski demikian, bukan berarti emiten yang menggunakan dana rights issue untuk akuisisi sama sekali tak menarik. Alfred menyarankan investor memperhatikan perusahaan baru yang akan diakuisisi. “Perusahaan yang mereka akuisisi itu belum tertentu bergerak pada core bisnisnya. Kondisi ini tentu akan beresiko,” lanjut Alfred.

Tentu saja ruang pertumbuhan yang diproyeksikan oleh emiten pasca rights issue bukanlah satu-satunya indikator untuk menilai menarik atau tidaknya aksi rights issue emiten. Alfed juga menyebut harga yang ditawarkan sebagai acuan lain.

 “Waktu yang tepat untuk masuk sih memang sebelum rights issue ya. Apalagi harga yang ditawarkan nantinya di bawah harga pasar atau discount,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×