Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren positif harga batubara masih belum berhenti. Pada perdagangan Senin (12/7), harga batubara ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman Agustus 2021 bertengger di level US$ 136,40 per ton.
Analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya dalam risetnya pada 7 Juli mengatakan, tren positif harga batubara dinilai akan menjadi katalis positif untuk kinerja PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Menurutnya, harga batubara masih akan tetap kuat seiring kenaikan permintaan batubara di China di tengah ketatnya pasokan.
“Dengan adanya peningkatan dalam aktivitas ekonomi China telah menyebabkan penggunaan listrik yang lebih tinggi. Ditambah dengan penghentian sementara produksi batubara lokal karena masalah keamanan, ini yang menyebabkan persediaan batubara yang tersedia lebih sedikit,” tulis Andrey dalam risetnya.
Baca Juga: Berkinerja positif di awal tahun, ini rekomendasi saham TBIG dari Trimegah Sekuritas
Di sisi lain, Andrey menyebut, perkiraan curah hujan yang lebih padat tahun ini sekitar 20-50% dibanding biasanya membuat banyak penambang yang menghentikan aktivitas tambang sebagai risiko pencegahan banjir. Dari perpaduan faktor tersebut, ia meyakini harga batubara masih akan berada pada level yang tinggi pada 3-4 bulan ke depan, sebelum pasokan mulai normal di awal kuartal IV-2021.
Namun, manajemen ADRO memperkirakan ada sedikit hambatan untuk volume produksi kuartal II-2021 seiring musim hujan yang berkepanjangan mempengaruhi beberapa kegiatan pertambangan, terutama di Kalimantan Selatan.
Walaupun ada potensi berkurangnya volume produksi, Andrey memperkirakan ADRO masih bisa mencapai target volume produksi pada tahun ini yang sebesar 54 juta ton. Menurutnya, ADRO masih akan mampu untuk mencatatkan volume produksi 14 juta ton setiap kuartal agar target tersebut bisa tercapai.
Di sisi lain, Andrey juga memandang positif langkah ADRO dalam memperkaya diversifikasi bisnis mereka. Teranyar, ADRO telah menandatangani pernyataan bersama dengan Grup Logam Fortescue Australia pada awal Juli untuk terlibat dalam pengembangan amonia hijau sebagai bahan bakar alternatif untuk alat berat.
Baca Juga: Harga batubara masih solid, ini saham-saham emiten tambang jagoan analis
“Kami percaya ini memperkaya portofolio diversifikasi ADRO selain di bisnis pembangkit listrik, penambangan batubara kokas,dan studi kelayakan produk batubara hilir,” imbuh Andrey.
Dengan tren harga batubara yang positif belakangan ini, Andrey meningkatkan estimasi pendapatan ADRO pada tahun ini sebesar 10% menjadi US$ 3,25 miliar. Sementara untuk laba bersih sebesar US$ 388 juta.
Adapun RHB Sekuritas merekomendasikan untuk beli saham ADRO dengan target harga Rp 1.675 per saham.
Selanjutnya: Cermati rekomendasi saham Sarana Menara (TOWR) dari Trimegah Sekuritas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News