Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate sebesar 3,50%. Keputusan ini diambil dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang berlangsung pada 20-21 Juli 2022.
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menilai, keputusan tersebut mendapat respons yang positif dari pasar. Hal itu tercermin dari koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (21/7) yang tergolong tipis.
"Hari ini IHSG masih ditutup di 6.864, di sesi I sempat ke 6.809. Investor asing juga kembali masuk dan melakukan net buy yang cukup lumayan, yakni sekitar Rp 530 miliar," ucap Cheril saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (21/7).
Baca Juga: BI Tahan Suku Bunga Acuan, Simak Strategi Investasi dari Sucorinvest Asset Management
Lebih lanjut, Cheril menilai, saham-saham yang akan terkena sentimen positif dari dipertahankannya suku bunga ini adalah sektor teknologi, properti, dan konstruksi.
Misalnya BSDE, SMRA, EMTK, dan ADHI. Pasalnya, sektor-sektor tersebut diuntungkan dari tingkat suku bunga yang rendah.
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana berpendapat, saham-saham sektor properti dan konstruksi memang diuntungkan dengan suku bunga yang rendah. Akan tetapi, risiko investasi di sektor ini masih cukup tinggi karena debt to equity ratio (DER) yang cenderung besar.
Baca Juga: IHSG Hari Ini Melemah 0,15% ke 6.864, Simak Proyeksinya untuk Jumat (22/7)
"Yang menarik dicermati paling emiten-emiten yang cenderung hype saat ini saja yang dipengaruhi harga komoditas, seperti gas dan tambang," kata Herditya.
Contohnya adalah PTBA, ADRO, INCO, dan PGAS. Menurut Herditya, secara teknikal, saham-saham tersebut masih cukup menarik karena sedang berada dalam uptrend jangka pendeknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News