Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Seiring dengan berkembangnya era digital PT Bank Tabungan Pensiunan Negara Tbk (BTPN) terus meningkatkan layanan perbankannya. Tahun lalu, BTPN telah menghabiskan dana sebesar Rp 611 miliar untuk meningkatkan layanan digital banking, sosialisasi dan edukasi.
Digital banking yang telah dikembangkan oleh BTPN yaitu Jenius dan BTPN Wow. Jenius ditujukan untuk consuming class, sedangkan BTPN Wow ditujukan untuk below consuming class. Jenius merupakan rekening tabungan yang dilengkapi debit visa untuk transaksi retail seluruh dunia, sedangkan BTPN Wow untuk penyaluran kredit melaui perwakilan BTPN.
Analis Oso Sekuritas, Riska Afriani berpendapat, dengan diluncurkanya dua produk digital perbankan ini, outlook BTPN mendatang bakal lebih baik. Jenius diperuntukan untuk menabung secara digital sedangkan BTPN Wow diperuntukan pembiayaan kredit.
"Hal ini akan berdampak positif untuk BTPN Seiring dengan target BTPN yang menyasar masyarakat dan UMKM (Usaha mikro, kecil, dan menengah)," ujar Riska.
Analis NH Korindo Sekuritas, Bima Setiaji bilang, meskipun pengembangan digital banking memakan dana investasi yang cukup besar namun hasilnya mulai terlihat. Jenius mulai berhasil meningkatkan pertumbuhan dana pihak ketiga dalam bentuk deposito yang naik 12% year on year (yoy).
"Keberhasilan juga tercermin dari laba bersih BTPN yang meningkat 11,5% yoy di kuartal I-2017," ujar Bima kepada Kontan, Selasa (4/7).
Menurutnya dengan adanya Jenius dapat menekan cost of fund, sehingga Net Interest Margin (NIM) BTPN dapat meningkat kedepannya. Apalagi saat ini BTPN merupakan bank dengan margin keuntungan dari bunga atau NIM terbesar 11,7%. Selain itu BTPN juga merupakan bank dengan kredit macet terendah yaitu 0,73%, itu karena masih fokus memberikan kredit pensiunan yang mencapai 63%.
Beberapa fitur yang ada di aplikasi Jenius diantaranya layanan mengirim uang, menagih dan meminjam uang, rencanan keuangan melalui deposito dan tabungan berjangka, layanan membagi tagihan dengan nasabah-nasabah lain dan lainnya. seluruh fitur dan layanan bisa dilakukan melalui smartphone, tanpa harus menghubungi pihak bank.
Sementara analis Mandiri Sekuritas Priscilla Thany mengatakan, BTPN berencanan untuk menyalurkan pinjaman pico melalui platform BTPN Wow. Ukuran pinjamanya rata-rata itu antara Rp 100.000 sampai Rp 1 juta dengan jangka waktu satu bulan. Proyek ini merupakan percontohan. "Kami cukup skeptis dengan pinjaman pico karena sifatnya dengan mudah bisa menjadi NPL," katanya.
BTPN Wow menawarkan kemudahan akses layanan perbankan melalui handphone GSM dan didukung jasa agen untuk meningkatkan jangkauan ke masyarakat di plosok. Sejak diluncurkan Maret 2015 hingga Desember 2016, BTPN Wow sudah memiliki 2,9 juta nasabah dan lebih dari 171.000 agen.
Diketahui bahwa tahun ini BTPN akan mengalokasikan lagi anggaran sebesar Rp 600 miliar untuk pengembangan teknologi informasi. Investasi ini untuk menyempurnakan produk yang sudah ada yaitu Jenius dan BTPN Wow.
Priscilla juga memaparkan sepanjang kuartal I-2017 lalu penyaluran kredit BTPN tumbuh 10% yoy. Hal ini didorong kuat oleh kredit ke segmen orang miskin yang produktif tumbuh 32% dan segmen UMKM yang tumbuh 37%. "Kedepan BTPN bakal mengkonsolidasikan pinjaman mikronya fokus ke segmen UMKM sebab tidak mau bersaing dengan KUR," paparnya.
Pencapaian tersebut termasuk dari dorongan program pemberdayaan yang diberikan BTPN kepada seluruh nasabahnya yang dikenal dengan program Daya. Daya merupakan program pelatihan dan pendampingan yang diberikan kepada pensiunan, pelaku UMKM dan komunitas prasejahtera dengan fokus pada kesehatan dan kesejahteraan serta pelatihan wirausaha. Sepanjang kuartal I-2017 telah dilakukan 26.422 pelatihan dengan jumlah peserta 173.080 nasabah.
Saat ini saham BTPN diperdagangan di price book value (PBV) 0,89x dan price earning ratio (PER) 7,58x. Pada perdagangan Selasa (4/7) saham BTPN menguat/melemah
Riska merekomendasikan buy dengan target harga Rp 3.050 sedangkan Priscilla merekomendasikan Neutral dengan target harga Rp 2.815 dan analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji merekomendasikan buy dengan target Rp 2.680.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News