Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mencatatkan kinerja keuangan yang baik pada kuartal III 2021. Laba bersih sebesar tercatat Rp 257 miliar atau tumbuh 117,8% yoy dan 12,9% qoq. Secara kumulatif, laba bersih emiten properti ini mencapai Rp 721,97 miliar atau tumbuh 20,19% yoy.
Analis Samuel Sekuritas Olivia Laura memandang pada kuartal III 2021 pendapatan berulang (recurring income) PWON alami pelemahan atau turun 3,12% seiring dengan pemberlakuan PPKM Darurat pada bulan Juli-Agustus 2021 sehingga volume trafik mal PWON hanya mencapai sekitar 40%-50% dan diskon sewa mal rata-rata 65%.
Meski begitu, pihaknya memperkirakan bahwa recurring income PWON akan membaik pada kuartal IV 2021.
Menurutnya, pemulihan seiring dengan kembali pulihnya trafik mal PWON yang terletak di Jakarta dan Surabaya yang saat ini mencapai sekitar 90% setelah pemerintah memutuskan melonggarkan pembatasan sosial. Recurring income sendiri berkontribusi sebesar 44,2% dari pendapatan perseroan.
Baca Juga: Mau Rights Issue, Samuel Sekuritas Pertahankan Rating Buy untuk Saham WSKT
Nah, Olivia menyebutkan dengan perbaikan trafik maka perusahaan berencana mengurangi diskon sewa malnya menjadi 30%-35%. "Tentunya ini akan berdampak positif bagi pendapatan perseroan," tulisnya dalam riset, Senin (20/12).
Terkait produk residensial, PWON tidak meluncurkan produk baru tahun ini. Namun perseroan berencana menjual sisa persediaannya dengan total mencapai Rp 1,9 triliun. Beberapa diantaranya adalah produk high rises, 2nd Tower Bekasi, 2nd Tower Pakuwon City dan satu tower di Pakuwon Mall Superblock.
Dari marketing sales, pada kuartal III 2021 PWON mencatatkan penurunan menjadi Rp 185 miliar atau turun 53,04% qoq dan 17,4% yoy. Namun, secara kumulatif PWON masih mencatatkan peningkatan marketing sales sampai dengan September 2021 sebesar 38,7% yoy menjadi Rp 1 triliun, yang 87% diantaranya didapat dengan memanfaatkan insentif PPN.
Dari total pra-penjualan sebesar Rp 1 triliun, mayoritas pembelian sebanyak 72% secara KPR, sekitar 25% pembelian dilakukan secara tunai, dan sisanya dengan cara in-house. "Kami yakin, marketing sales PWON sesuai track yang dapat mencapai Rp 1,4 triliun di tahun ini.
Baca Juga: BNGA Usung Lini Digital Demi Genjot Kinerja, Begini Rekomendasi Sahamnya
Hingga akhir 2021, Olivia menuliskan PWON akan lebih memprioritaskan penjualan persediaan yang sudah ada daripada meluncurkan produk baru. Secara keseluruhan, Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy untuk PWON dengan target harga Rp 630 (disc 45% terhadap NAV, 1.8x PBV 22F).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News