kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis Rekomendasikan Beli Saham Indika Energy (INDY), Simak Ulasannya


Kamis, 26 Januari 2023 / 07:45 WIB
Analis Rekomendasikan Beli Saham Indika Energy (INDY), Simak Ulasannya


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) semakin melebarkan sayapnya ke segmen non batubara, salah satunya di sektor kesehatan. 

INDY melalui anak usahanya PT Indika Medika Nusantara mendirikan perusahaan patungan bersama dengan Bioneer Corporation, perusahaan manufaktur alat kesehatan dari Korea Selatan. Ekspansi ini dilakukan untuk memperluas cakupan bisnis ke sektor kesehatan.

PT Indika Medika Nusantara telah mendirikan perusahaan patungan (joint venture) dengan Bioneer Corporation, yang bernama PT Bioneer Indika Group (BIG).

Terbaru, BIG dan Indika Medika Nusantara telah mendirikan perusahaan yang bernama PT Bioneer Indika Diagnostik (BID). Perusahaan ini nantinya akan menjalankan kegiatan usaha di bidang distribusi alat kesehatan.

Baca Juga: Saham Emiten Rokok Menguat di Tengah Sentimen Negatif, Berikut Saran dari Analis

“Pendirian BID oleh BIG dan Indika Medika Nusantara merupakan langkah INDY secara grup untuk melakukan ekspansi dan diversifikasi usaha ke sektor kesehatan di Indonesia.kata Adi dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/1).

Sebelumnya, emiten pertambangan batubara ini juga aktif mendiversifikasi usahanya di segmen kendaraan listrik alias electric vehicle (EV). 

Bulan ini, INDY telah resmi menggandeng Damon Motors, perusahaan sepeda motor listrik asal Kanada untuk memasarkan sepeda motor Damon di Indonesia. Pada 12 Januari 2022, Indika telah melakukan undisclosed investment di Damon dan akan bertindak sebagai distributor motor Damon.

INDY juga telah resmi meluncurkan kendaraan listrik berupa motor roda dua pada Agustus 2022, dengan merek ALVA. Untuk menandai produk generasi pertama, motor listrik itu dinamai ALVA ONE.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Ezaridho Ibunatama menilai, diversifikasi ini menunjukkan ikhtiar Indika untuk melepaskan identitasnya sebagai pendukung ekonomi lama dengan keunggulannya pada batubara dengan terjun ke usaha futuristik di berbagai bidang seperti kedokteran diagnostik molekuler dan kendaraan listrik. 

Oleh karena itu, INDY berfokus untuk menjadi perusahaan investasi yang berorientasi kemajuan teknologi di Indonesia.

“Pembentukan JV Bioneer Indika Group (BIG) akan membantu INDY mencapai target kontribusi 50% dari segmen batubara dan 50% dari segmen non-batubara,” kata Ezar kepada Kontan.co.id, Rabu (25/1).

Ezar merekomendasikan beli saham INDY dengan target harga Rp 3.700. Target harga ini mencerminkan 1,03 kali dari EV/EBITDA 2022, yang dinilai masih cukup murah jika dibandingkan dengan median IDX sektor Energy sebesar 5,49 kali.

Baca Juga: Harga Emas Meningkat, Simak Prospek Saham Merdeka Copper Gold (MDKA)

Selain pemulihan peralihan dari kerugian bersih akibat lonjakan harga jual batubara dan volume penjualan, saham INDY dinilai atraktif karena upayanya dalam deleveraging yang berkelanjutan dan komitmennya untuk menjadi emiten net zero carbon pada tahun 2050.

Oleh karena itu, Ezar berpendapat bahwa INDY layak untuk diberikan valuasi yang lebih premium.

Menurut Ezar, upaya INDY untuk merangsek ke industri EV akan disokong oleh inisiatif Pemerintah untuk mencapai penggunaan secara total 2 juta mobil listrik dan 13 juta sepeda motor listrik pada tahun 2030.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×