Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham emiten rokok tengah menguat meski terkepung sentimen negatif.
Setidaknya dalam sepekan terakhir hingga Selasa (24/1), saham-saham emiten rokok cenderung berada di zona hijau.
Contohnya saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang naik 9,46% dalam sepekan terakhir.
Lalu, saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) menguat 3,01%. PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) naik 5,80% dan PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) 3,25%.
Baca Juga: Musim Laporan Keuangan Emiten Bisa Mengangkat IHSG
Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro menilai kenaikan harga saham emiten rokok hanya faktor teknikal.
"Kenaikan harga disebabkan aksi trading investor jangka pendek yang memanfaatkan tren penurunan yang telah terjadi," ujar dia, Selasa (24/1).
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang juga menilai, ada aksi bargain hunting saham rokok.
Pelaku pasar memanfaatkan kontraksi harga yang sudah terlalu dalam dan mayoritas sudah berada di area oversold.
Namun secara fundamental, kedua analis sepakat kalau belum ada sentimen positif kuat yang dapat mendorong harga saham emiten rokok.
Kinerja emiten ini tengah dibayangi aturan ketat penjualan rokok melalui rencana revisi PP 109/2012 dan kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT).
Baca Juga: Tarif Cukai Tembakau Resmi Naik, Begini Prospek Saham HM Sampoerna (HMSP)
Tahun ini, tarif cukai hasil tembakau naik rata-rata 10%.
Rokok golongan 1 mengalami kenaikan tarif cukai rokok 11,8% dan rokok golongan 2 sebesar 11,2%.
Kontribusi CHT terhadap beban penjualan emiten rokok rata-rata mencapai 70%-80%. Sehingga margin laba emiten rokok bisa kian menipis.
Tapi GGRM masih punya penopang bisnis khusus rencana diversifikasi bisnis melalui pembangunan jalan tol Kediri -Tulungagung senilai Rp 10,25 triliun.
Karena itu, para analis menyarankan trading di saham rokok. Untuk saham HMSP trading di rentang harga Rp 880 - Rp 890 pee saham.
Saham GGRM disarankan trading dengan target harga rp 20.650 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News