Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Tahun 2015 dapat menjadi titik pembalikan arah bagi PT Alam Sutera Tbk (ASRI). Pasalnya, perseroan telah melakukan berbagai strategi untuk meningkatkan kinerjanya.
Fikri Syuhada, analis Panin Sekuritas melihat performa ASRI akan jauh lebih baik di tahun 2015. Hal tersebut didorong oleh beberapa hal. seperti berkurangnya eksposur ASRI terhadap rugi kurs, perbaikan balance sheet melalui penjualan lahan joint venture, serta penerapan strategi baru untuk mempercepat monetisasi aset.
Dalam dua tahun terakhir tingkat leverage yang tinggi dengan utang berdenominasi dolar AS terus menekan laba ASRI. Hal ini mengingat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah. Untuk mengatasi hal tersebut manajemen ASRI berkomitmen untuk melakukan deleveraging atau mengurangi tingkat utang.
Pada April 2015 misalnya, ASRI telah menebus bond yang akan jatuh tempo di tahun 2017 sebesar US$66,6 juta. Dengan demikian, saat ini utang dalam dolar AS ASRI menjadi US$460 juta. "Lebih jauh, untuk mengurangi kerugian akibat pelemahan nilai tukar Rupiah, ASRI juga telah melakukan lindung nilai terhadap utang berdenominasi dolarnya dan melakukan penjualan lahan komersial dalam dolar AS," papar Fikri dalam riset Jumat (12/6).
ASRI mengumumkan akan melakukan penjualan lahan seluas 20 ha kepada developer asing. Penjualan lahan tersebut merupakan bagian dari pembentukan perusahaan joint venture untuk pengembangan superblock di Alam Sutera.
Dari transaksi ini ASRI menargetkan penjualan hingga Rp4,6 triliun atau Rp23 juta/m2. Target penjualan lahan ini belum termasuk target marketing sales ASRI di 2015. Dalam pandangan Fikri, penjualan lahan ini akan memperkuat balance sheet ASRI karena akan meningkatkan posisi kas sehingga perseroan memiliki modal kerja yang lebih baik.
Dalam tiga tahun ke depan ASRI akan lebih berfokus untuk melakukan monetisasi aset yang dimiliki dan mengakselerasi perkembangan dari proyek- proyeknya. ASRI akan menerapkan beberapa strategi diantaranya. Pertama, dengan melakukan reorganisasi tim marketing dan sales.
Kedua, mendorong penjualan lahan dan produk komersial untuk meningkatkan permintaan akan produk – produk residensial di Pasar Kemis. Ketiga, mengubah masterplan dari phase 1 dan phase 2 township Alam Sutera agar lebih menarik bagi pembeli. "Kami melihat langkah – langkah yang dilakukan oleh ASRI ini sebagai sebuah inisiatif yang positif untuk mempercepat monetisasi asset yang dimiliki," imbuh Fikri.
Fikri memperkirakan tahun ini ASRI dapat meningkatkan pendapatan sebesar 30,37% menjadi Rp 4,7 triliun dibanding perolehan tahun lalu Rp 3,7 triliun. Sementara laba bersihnya diperkirakan tumbuh 40,62% menjadi Rp 1,5 triliun dibanding tahun lalu Rp 1 triliun. Fikri merekomendasikan buy saham ASRI dengan target harga Rp 650 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News