Reporter: Yudho Winarto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis rekomendasi beli saham blue chip ANTM dari PT Aneka Tambang Tbk. Harga saham ANTM belakangan ini sedang melemah cukup dalam. Pelemahan harga dinilai sebagai saat tepat untuk mulai investasi di saham tersebut.
Saham blue chip adalah saham lapis satu di bursa. Di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham blue chip tergabung di Indeks LQ45. Saham ANTM termasuk salah satu anggota Indeks LQ45 periode Agustus 2023-Februari 2024.
Belakangan ini harga saham ANTM melemah hingga mendekati titik terdalam pada tahun 2023. Pada perdagangan Senin 23 Oktober 2023, harga saham ANTM ditutup di level 1.750 turun 75 poin atau 4,11%.
Harga saham ANTM itu sudah mendekati titik terendah pada tahun ini di level 1.705 pada awal Oktober kemarin.
Rekomendasi beli saham ANTM di sampaikan oleh Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani. Menurutnya, pelemahan harga saham ANTM ini hanya sementara.
Baca Juga: Inilah Saham Blue Chip yang Diprediksi Akan Cuan Setelah Bunga Acuan BI Naik Jadi 6%
Pasalnya, kinerja Antam masih tumbuh cukup baik hingga akhir 2023. Hal ini disebabkan prospek dan sentimen terkait nikel cukup baik.
"Akibatnya pertumbuhan produksi dan permintaan kendaraan listrik yang makin pesat berdampak positif ke emiten seperti ANTM dan yang bergerak di bidang tersebut," jelas Arjun dalam keterangannya Senin (23/10).
Selain itu, Arjun menilai dari sisi fundamental Antam juga cukup kuat dengan pertumbuhan laba yang konsisten.
"Selain laba yang konsisten, valuasi Antam yang cukup menarik. Berdasarkan rasio PER & PBV emiten tersebut undervalued dibandingkan rata-rata emiten sejenis yakni emiten barang baku (ANTM berada di sektor tersebut)," ujar Arjun.
Sementara dari sisi teknikal, Arjun menyebut Antam menarik dengan MACD signal yang berpotensi membentuk golden cross dalam waktu singkat serta indikator Stochastic yang berada di area yang oversold yang menuju ke area overbought.
"Saya merekomendasi buy untuk ANTM dengan target price (TP) Rp2.050," katanya.
Sebelumnya, Senior Equity Analyst PT Jasa Utama Capital Sekuritas Samuel Glenn Tanuwidjaa menjelaskan, kinerja emiten BUMN di sektor tambang tersebut cukup stabil. Pendapatan ANTM tetap stabil dengan rata-rata pertumbuhan 15% (YoY).
Namun di bawah rata-rata pertumbuhan lima tahun sebelumnya (periode yang sama), hal ini didukung oleh kenaikan harga jual emas rata-rata.
"Selain itu, di sisi operasional, penjualan volume logam emas naik ke 13.508 kg atau tumbuh 0,3%. Saya melihat juga kenaikan laba usaha dan laba bersih ANTM naik 59% YoY dan 24% YoY," rinci Samuel.
Menurut Jasa Utama Capital Sekuritas, hal ini juga melebihi rata-rata kenaikan selama 5 tahun terakhir, didukung oleh penurunan beban umum dan administrasi sebanyak 30,4% dan penurunan beban penjualan sebanyak 3%.
Selain itu saya juga melihat adanya peningkatan net profit margin ANTM di semester 1 2023, sebanyak 0,4% ke level 8,7% dibanding rata-rata di sepanjang tahun 2022 yakni 8,3%.
"Mengingat 62% pendapatan ANTM berasal dari penjualan emas, saya melihat pendapatan dari segmen emas akan tetap meningkat," kata Samuel.
Adapun faktornya, antara lain, kondisi ekonomi di China yang di kabarkan menurun, dengan kinerja PMI manufaktur, kinerja retail, dan properti sales, serta kinerja ekspor dan impor yang menurun selama beberapa kuartal di 2023 turut meningkatkan demand investors untuk emas sebagai safe haven Instrument.
Selain itu, economy outlook yang volatile karena peningkatan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) dan Brent ke level tertinggi semenjak Maret 2022, juga dinilai dapat membebankan transportation costs pada emiten-emiten domestik dan internasional.
Hal tersebut meningkatkan kekhawatiran investor akan penurunan kinerja marjin profitabilitas emiten-emiten dan mengubah nilai valuasi harga saham emiten-emiten menjadi lebih rendah, khususnya di sektor manufaktur, perhotelan & restoran, retail consumer goods dan pertambangan.
Itulah rekomendasi saham blue chip ANTM untuk perdagangan hari ini, Selasa 24 Oktober 2023. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News