Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) akan menambah pendanaan eksternal sebesar Rp 3,8 triliun. Pendanaan tersebut terdiri dari pinjaman perbankan senilai Rp 1,8 triliun dan obligasi Rp 2 triliun. Nah, ini tentunya akan membebani laporan keuangan WSKT. Padahal, rasio utang terhadap modal atau Debt to Equity Ratio (DER) emiten konstruksi ini telah menyentuh 2,89 kali.
Analis MNC Securities Reza Nugraha menilai, emiten konstruksi semestinya kuat modal. Sedangkan, WSKT cenderung tak kuat modal. Pada semester satu, kas dan setara kasnya tercatat Rp 792,26 miliar. Sehingga, emiten ini akhirnya mencari pinjaman untuk membangun bisnisnya. Meski begitu, Reza beranggapan bahwa DER WSKT belum terlalu tinggi.
"DER untuk emiten konstruksi sekitar 1,5 kali sampai 4 kali. Maka WSKT itu masih dalam rentang wajar," ujarnya.
Lebih lanjut, Reza mengingatkan kepada WSKT untuk memperhatikan bunga dalam meraih pinjaman. Jika bunganya tinggi, bisa saja tak memperoleh margin yang menyenangkan.
Ia beranggapan bahwa konstruksi merupakan sektor yang menarik. Namun para emitennya perlu berhati-hati dalam memilih proyek dan mempertimbangkan raihan margin. Pasalnya, terdapat potensi kenaikan bahan baku yang bisa membuat keuntungannya menjadi tertekan.
Reza memperkirakan pendapatan dan laba WSKT akhir tahun akan tumbuh sekitar 20% dibanding posisi 2013. Ia pun merekomendasikan hold untuk saham WSKT dengan target harga Rp 880.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News