kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis : Prospek Astra Agro (AALI) masih positif meski diliputi sentimen negatif


Selasa, 31 Juli 2018 / 21:19 WIB
Analis : Prospek Astra Agro (AALI) masih positif meski diliputi sentimen negatif
ILUSTRASI. RUPS Astra Agro Lestari


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para analis menilai prospek PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) masih cukup positif walau diliputi oleh sejumlah sentimen negatif seperti tren penurunan harga crude palm oil (CPO).

Sebagai catatan, pendapatan AALI di semester I-2018 naik 5,56% year on year (yoy) menjadi Rp 9,02 triliun. Namun, laba bersihnya turun 23,3% (yoy) menjadi Rp 783,91 miliar.

Kendati demikian, Frederick Daniel, Analis Indo Premier Sekuritas masih yakin terhadap prospek AALI. Apalagi, perusahaan ini kian gencar mengembangkan bisnis ternaknya. Saat ini, AALI telah memiliki 7.500 ekor sapi untuk pembibitan dan 2.500 ekor sapi untuk penggemukan (fattening).

Sejauh ini, AALI baru mengoperasikan bisnis peternakan di Kalimantan, namun emiten ini dikabarkan sedang mempelajari kemungkinan untuk memperluas bisnis tersebut ke daerah lain di Indonesia. “Meskipun kontribusi dari segmen ini masih relatif rendah, kami menyukai upaya inisiatif AALI untuk mendiversifikasi bisnisnya,” sebut Frederick, dalam riset 26 Juli.

Secara jangka panjang, Kepala Riset Narada Asset Management, Kiswoyo Adi Joe juga optimis prospek AALI akan positif. Hal ini ditunjang oleh rencana emiten tersebut memperluas negara tujuan ekspornya selain India, China, dan Bangladesh. Upaya tersebut akan menambah pangsa pasar ekspor AALI di tengah masih adanya ancaman pembatasan ekspor CPO ke India.

Sementara itu, di tengah tren penurunan harga CPO, Analis Bahana Sekuritas, Gregorius Gary dalam riset 26 Juli memperkirakan, pendapatan AALI akan naik 0,52% menjadi Rp 17,39 triliun pada akhir 2018. Adapun laba bersih perusahaan diprediksi turun 15,42% menjadi Rp 1,70 triliun.

Dia juga memproyeksikan, produksi tandan buah segar (TBS) AALI bakal meningkat 1,5% menjadi 5.305 ton di akhir tahun nanti, sedangkan produksi CPO juga meningkat 1,5% menjadi 1.280 ton.

Gregorius tetap merekomendasikan hold saham AALI dengan target Rp 11.485 per saham. 

Sementara Kiswoyo dan Frederick kompak memberi rekomendasi beli saham AALI masing-masing dengan target Rp 15.000 dan Rp 16.000 per saham. Hari ini (31/7), saham AALI ditutup melemah 1,36% ke level Rp 10.875.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×