Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis (8/9) diprediksi akan bergerak melemah. Ekonom Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih memperkirakan rupiah akan bergerak dikisaran Rp 13.100-13.120 per dollar AS.
"Secara teknikal rupiah akan melemah karena sudah dua hari mengalami penguatan," ujar Lana, Jakarta, Rabu (7/9).
Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (7/9) di pasar spot menguat 0,32% ke Rp 13.085 per dollar AS dari hari sebelumnya yang berada di level Rp 13.127 per dollar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar (JISDOR) rupiah ke 13.086 per dollar AS atau menguat 0,58% dari sebelumnya Rp 13.162 per dollar AS.
Lana mengatakan penguatan ditopang oleh melemahnya data sektor jasa Amerika Serikat (AS) dan berada dalam level terendah sejak Februari 2010 lalu. Kondisi itu memicu turunnya dollar AS.
Dikutip Bloomberg, Institute for Supply Management (ISM) melaporkan bahwa indeks manajer pembelian (PMI) non-manufaktur merosot ke 51,4, terendah sejak Februari 2010, dari 55,5 pada bulan Juli. Angka ini lebih rendah dari proyeksi terendah dalam median survei Bloomberg yang mencapai 54,9, dengan rentang perkiraan 52,6 - 56,6.
"Hampir semua indeks mata uang Asia menguat," ujar Lana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News