Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Keperkasaan rupiah berlanjut. Di pasar spot, Selasa (6/9), nilai tukar rupiah menguat 0,22% jadi Rp 13.127 per dollar Amerika Serikat (AS) ketimbang hari sebelumnya. Sejalan, di kurs tengah Bank Indonesia posisi rupiah melonjak 0,26% ke Rp 13.162.
Menurut Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka, sejak pengumuman angka tenaga kerja AS yang tidak sesuai harapan akhir pekan lalu, nyaris tidak ada katalis baru yang mendukung USD. Dari domestik, penguatan rupiah ditopang tambahan dana repatriasi dari tax amnesty.
Resti Afiadinie, Research and Analyst Divisi Treasury PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk, kenaikan harga minyak mentah dunia turut jadi sentimen positif mata uang garuda.
Proyeksi Resti, hari ini (7/9) rupiah mampu mempertahankan keperkasaannya. Tapi, hasil pertemuan European Central Bank (ECB) perlu diwaspadai sebagai momentum penguatan USD. Tonny memperkirakan, rupiah pada Rabu menguat di kisaran Rp 13.075-Rp 13.175 per dollar AS.
Sementara Resti memproyeksikan gerak penguatan rupiah dalam rentang Rp 13.080- Rp 13.150 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News