Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,18% ke 6.191 di akhir perdagangan pekan lalu. Untuk pekan depan, analis memprediksi IHSG masih akan melanjutkan penguatan.
Direktur Riset & Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, IHSG berpeluang menguat karena ada beberapa sentimen pendorong. Pertama, pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Kedua, ia memprediksi Bank Indonesia (BI) masih akan mempertahankan suku bunganya di level 5,25% setelah tiga kali menurunkannya.
Baca Juga: Pasar kembali bergairah, begini ringkasan perdagangan bursa dalam sepekan
Sehingga apabila BI menurunkan lagi untuk menstimulus pertumbuhan kredit, bank sentral perlu memperhatikan spread premium dengan tingkat suku bunga The Fed. Apabila BI menurunkan suku bunga maka spread premium dengan tingkat suku bunga The Fed akan semakin kecil.
"Ketika spread semakin kecil, maka semakin besar pula tingkat arus keluar yang terjadi di Indonesia," jelas Nico, Minggu (20/10).
Meskipun, Nico melihat pasar saat ini berharap BI menurunkan suku bunga karena akan mendorong sisi konsumsi dan investasi.
Meskipun nantinya BI menahan suku bunga, dia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan bergerak hijau.
"Sejauh ini booster pasar masih pelantikan Jokowi Effect," jelas dia.
Baca Juga: Politik Tetap Stabil, IHSG Hari Ini Melanjutkan Penguatan Enam Hari Berturut-turut
Karenanya, ia memprediksi pekan depan IHSG masih akan menguat terbatas di kisaran 6.170-6.210. Penguatan tersebut dipengaruhi oleh pelantikan Presiden - Wakil Presiden RI 2019-2024 yang berjalan dengan lancar dan racikan kabinet menteri yang terpilih.
Soal pilihan saham, Nico menyarankan untuk masuk ke saham bluechips yang saat ini sedang dalam harga murah. Adapun sektor yang menarik yaitu perbankan, infrastruktur, dan barang konsumer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News