Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga emas diproyeksi terus berlanjut di tengah kekhawatiran ancaman resesi global pada tahun 2023 ini.
Mengutip situs Logam Mulia, Sabtu (14/1), harga jual emas sebesar Rp 1.043.000 per gram. Sedang harga buyback Rp 951.000 per gram.
Jika dibandingkan harga setahun lalu, investor yang memiliki emas Antam telah menuai untung.
Di 14 Januari 2022 silam, harga jual Antam di Rp 929.000. Jadi, investor untung Rp 22.000 per gram.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp 1.000 Menjadi Rp 1.042.000 Per Gram Pada Hari Ini (16/1)
Kenaikan harga emas Antam ini sejalan dengan kenaikan harga emas di pasar spot yang mencapai US$ 1.920 per ons troi.
Ini level tertinggi emas sejak April 2022.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, kenaikan harga emas disebabkan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan penurunan inflasi.
Pekan lalu, AS mengumumkan inflasi Desember cuma 6,5% secara tahunan, lebih rendah dari posisi di November 2022, yakni 7,1%.
Lukman menilai, potensi resesi ekonomi memicu permintaan emas sebagai safe haven.
Apalagi ada konflik geopolitik, seperti perang di Ukraina.
Baca Juga: Harga Emas Antam Terus Naik, Investor Perlu Perhatikan Sentimen Ini
"Faktor lain yang penting adalah tren meningkatnya pembelian dari bank sentral, seperti China, India, Rusia, Turki dan lainnya," ujar Lukman.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menyebut, sepanjang kuartal III-2022 terjadi kenaikan permintaan emas dari bank sentral sebanyak 400 ton.