Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah terus-terusan berada dalam tekanan dan sentimen negatif, minyak dunia diprediksi akan mendapat sentimen positif. Sentimen negatif terbaru yang baru saja menekan minyak dunia, khususnya jenis West Texas Intermediate (WTI) adalah peningkatan jumlah kilang minyak yang terisi dan terhambatnya proses penyulingan.
Imbas dari sentimen negatif tersebut, merujuk Bloomberg, minyak WTI kontrak pengiriman Mei 2020 di Nymex berhasil menyentuh level US$ 14,91 pada pukul 13.00 WIB. Level tersebut sekaligus menjadi level terendahnya sejak 2001 silam.
Baca Juga: Harga minyak WTI anjlok ke level terendah dalam dua dekade terakhir, ini kata analis
Meski demikian, analis Monex Investindo Futures Faisyal menyebut ada sedikit harapan harga minyak dunia WTI akan mengalami rebound. Faktor pertama menurut Faisyal adalah berakhirnya minyak WTI kontrak Mei dan diganti dengan kontrak Juni.
“Dengan berakhirnya kontrak Mei, maka harga yang akan digunakan nantinya adalah minyak WTI kontrak pengiriman Juni 2020 yang dari segi harga lebih baik. Walau fundamentalnya sama, harga kontrak Juni ada kisaran level US$ 23 per barel,” terang Faisyal kepada Kontan.co.id, Senin (20/4).
Asal tahu saja, harga minyak WTI kontrak Juni akan mulai berlaku pada Rabu (22/4) besok.
Baca Juga: Harga minyak WTI anjlok ke US$ 14 dan bisa berlanjut kuartal II