Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyak saham dengan kapitalisasi pasar kecil, jadi penopang indeks sektoral di kuartal I-2019. Hal ini lantaran investor mencari saham yang memiliki rasio harga relatif kecil atau undervalue.
Berdasarkan rangkuman Kontan.co.id, beberapa saham sukses jadi penopang penguatan indeks sektoral, misalnya dari pertambangan ada ZINC, TINS, anggota indeks Kompas100 ini, dan MYOH. Dari sektor keuangan ada saham BNLI, anggota indeks Kompas100 ini, PANS, dan BCIC, sektor perdagangan ada CLAY, OCAP dan NATO.
Dari sektor konsumsi ada COCO, WIIM dan CAMP, sektor infrastruktur FREN, DEAL dan ASSA, Sektor industri dasar yakni CAKK, ALMI dan WTON, anggota indeks Kompas100 ini, Industri lainnya yakni JSKY, STAR dan IMAS, anggota indeks Kompas100 ini. Sedangkan dari sektor properti ada WEGE, RDTX dan RODA, sedangkan dari Agrikultur terdapat DSFI, UNSP dan SGRO.
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengungkapkan, beberapa emiten dengan kapitalisasi pasar kecil sukses menjadi penopang indeks sektoral, salah satunya karena adanya ekspektasi kinerja keuangan 2018.
"Karena saat ini tengah memasuki periode sibuk pengumuman laporan keuangan. Umumnya, investor akan mencoba mengamati saham-saham dengan kinerja baik dan undervalue," kata Valdy kepada Kontan, Senin (1/4).
Di samping itu, Valdy menilai, confidence investor terhadap saham-saham penopang indeks sektoral di 2019, juga karena IDX saat ini sudah memiliki indeks konstituen yang difokuskan kepada saham-saham SME (Small and Medium Enterprise).
Sayangnya, meskipun sukses menjadi penopang indeks, saham-saham tersebut dinilai Valdy belum cukup menarik. "Agak sulit memberikan rekomendasi, karena umumnya memiliki risiko likuiditas yang cukup besar," jelasnya.
Meskipun begitu, ada satu saham yang menurutnya cukup menarik yakni PT Timah Tbk (TINS, anggota indeks Kompas100 ini). Ini karena, dari sisi likuiditas saham TINS, value-nya masih masuk rata-rata transaksi.
"Dari semuanya, TINS relatif baik. Kemudian, secara teknikal juga mengindikasikan sinyal minor bullish reversal, dengan target penguatan 1-2 bulan ke depan di kisaran Rp 1.500 - Rp 1.600 dengan rekomendasi buy," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News