Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Performa PT Adaro Energy Tbk (ADRO) tahun ini diprediksi bakal prospektif. Permintaan dalam negeri bakal menjadi pendorong pendapatan perusahaan yang lebih besar.
"Permintaan batubara dari dalam negeri terus menunjukkan peningkatan seiring dengan semakin banyaknya proyek power plant," ujar Yusuf Winoto, analis Yuanta Sekuritas dalam riset, Selasa (18/7).
Seiring dengan dorongan pemerintah untuk mengejar program listrik 35.000 megawatt (MW), semakin banyak proyek power plant yang dikerjakan. Permintaan batubara dari dalam negeri pun terus meningkat. Sepanjang 2016 saja, permintaannya sebesar 91 juta ton atau setara 21% dari produksi nasional, dengan CAGR 6% sejak 2010 hingga 2016.
Pada saat yang bersamaan, tren harga batubara terlihat seperti telah menemukan keseimbangan baru. Secara year to date, harga rata-rata batubara China sekitar US$ 91 per ton, 30% lebih besar dibanding rata-rata harga sepanjang 2016.
"Berdasarkan penelitian kami, setiap kenaikan benchmark harga batubara sebesar 10% akan meningkatkan kenaikan pendapatan 30%," kata Yusuf.
Atas dasar ini, ia memberikan rating overweight saham ADRO dengan target harga Rp 2.160 per saham. Level ini mencerminkan price earning ratio (PER) 2017 sebesar 10,9 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News