Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan akan mengadakan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (12/5). Dalam lelang kali ini pemerintah memiliki target indikatif Rp 20 triliun hingga Rp 40 triliun.
Pemerintah tengah gencar mencari dana tambahan untuk penanggulangan pandemi virus corona. Salah satunya dengan mengadakan lelang penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tambahan.
Baca Juga: BI: Periode 4-6 Mei, asing catat nett sell Rp 6,95 triliun di pasar domestik
Pada lelang SUN sebelumnya (28/4), pemerintah mengadakan juga mengadakan lelang SUN tambahan pada keesokan harinya (29/4). Dari kedua lelang SUN tersebut pemerintah memenangkan sebanyak Rp 28 triliun dari total dana Rp 58,39 triliun yang masuk.
Adapun rinciannya, pada lelang Selasa pemerintah memenangkan Rp 16,62 triliun dari total penawaran masuk Rp 44,40 triliun. Sementara pada Rabu, memenangkan Rp 11,38 triliun dari total penawaran masuk Rp 13,99 triliun.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan saat ini kondisi pasar relatif cukup tertekan. Pasalnya, pada Kamis dan Jumat yield mengalami kenaikan walau kondisi rupiah cenderung stabil.
“Asing masih keluar walau sudah tidak sebanyak bulan-bulan sebelumnya sehingga lelang besok akan mengandalkan para investor domestik. Namun kalau untuk lelang SUN, Rp 35 triliun - Rp 40 triliun kemungkinan besar masih akan bisa masuk,” kata Ramdhan kepada Kontan.co.id, Minggu (10/5).
Baca Juga: Kredit yang direstruktur jadi jaminan, bank bisa akes pinjaman likuiditas
Dengan melihat pemerintah yang masih perlu dana segar, dan pola yang terjadi dalam beberapa ke belakang, Ramdhan menyebut pemerintah akan mengadakan lelang SUN tambahan pada hari berikutnya.
Dengan adanya lelang tambahan, analis Fixed Income MNC Sekuritas Made Adi Saputra menilai investor akan punya cara baru dalam mengikuti lelang. Adi menjelaskan, pada lelang SUN Selasa (12/5), penawaran dan pesertanya tidak akan terlalu besar. Hal ini dikarenakan investor ingin melihat terlebih dahulu besaran yield yang dimenangkan pemerintah.
“Karena ketika lelang tambahan, investor sudah tahu besaran yield yang ditetapkan pemerintah dan bisa membandingkannya dengan yield di pasar saat itu. Investor punya peluang bisa dapet yield average yang lebih bagus,” jelas Made.
Made sendiri memproyeksikan jumlah penawaran yang masuk pada lelang SUN Selasa (12/5) akan berkisar di rentang Rp 30 triliun - Rp 35 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News