kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Pelemahan rupiah bisa bikin IHSG turun


Jumat, 31 Mei 2013 / 08:31 WIB
Analis: Pelemahan rupiah bisa bikin IHSG turun
ILUSTRASI. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/aww.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Koreksi yang melanda Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin, membuat indeks ditutup di zona merah di posisi 5.129,647, turun 71,046 poin atau 1,37%.

Pada perdagangan akhir pekan sekaligus menandai akhir Mei ini, sejumlah analis memperkirakan pergerakan IHSG masih rawan terjadi koreksi lanjutan.

Analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto mengungkapkan, perdagangan saham kemarin didominasi aksi jual pelaku pasar, terutama asing yang mencatatkan nilai penjualan bersih hingga Rp.1,43 triliun. Selain itu, sentimen negatif lain yang membuat IHSG melempem adalah berlanjutnya tren pelemahan rupiah atas dolar AS yang kini mencapai di level Rp 9.800 per dollar Amerika Serikat.

"Pelemahan rupiah bisa menambah tekanan terhadap kenaikan inflasi domestik yang berdampak negatif bagi daya beli," kata David, Jumat (31/5).

David menambahkan, meski IHSG masih rawan terjadi koreksi lanjutan, namun beberapa saham sektoral berpeluang terjadi technical rebound. David memperkirakan IHSG akan bergerak dengan rentang support di level 5.070-5.100 dan resisten di posisi 5.140-5.190.        

Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, David merekomendasikan saham ENRG, SSIA, GJTL, MDLN, BIPI, BBTN, BRMS, juga LTLS.

Senada, analis Trust Securities Reza Priyambada mengungkapkan, pergerakan nilai tukar rupiah yang mengalami penurunan tipis seiring aksi pelaku pasar untuk menghindari aset berisiko, turut menyumbang pelemahan IHSG. Apalagi ditambah dengan sentimen belum jelasnya pemberlakuan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), membuat proyeksi pelaku pasar terhadap neraca berjalan dan inflasi Indonesia berubah.

Di sisi lain, kata Reza, pelaku pasar juga merespon negatif adanya aksi jual asing yang bertahap di pasar saham. Karena itu, pada perdagangan Jumat (31/5) ini, Reza memperkirakan IHSG akan berada pada support di level 5.100-5.120 dan resisten di posisi 5.185-5.195.

"Meski secara teknikal memberikan sinyal adanya koreksi lanjutan, namun, bisa saja berbalik arah positif bila laju bursa saham global bisa kembali menghijau. Untuk itu, tetap mewaspadai dan mencermati laju bursa saham global," ucap Reza.

Untuk saham yang dapat dipertimbangkan, Reza merekomendasikan diantaranya saham CTRS, SMGR, JPFA dan RALS untuk trading buy pada posisi buy on weakness.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×